Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengakui, kredit manufaktur sedang mengalami perlambatan dalam tiga tahun terakhir.
Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, indikasi pelambatan ini ditunjukkan dengan turunnya porsi kredit manufaktur dibandingkan dengan total kredit.
"Pada akhir 2015 porsi kredit manufaktur terhadap keseluruhan kredit 27,4%, kemudian turun di 2016 sebesar 25,1%," ujar Herry kepada KONTAN, Minggu (6/8).
Terakhir pada semester I-2017, porsi kredit manufaktur BNI terhadap keseluruhan kredit hanya sebesar 22%.
Pertumbuhan kredit manufaktur BNI yang melambat ini sejalan dengan kondisi industri manufaktur nasional.
Sampai semester I-2017, realisasi kredit manufaktur bank berkode BBNI ini sebesar Rp 70,7 triliun, atau turun dari akhir 2016 sebesar Rp 77,25 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News