kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI menargetkan margin bunga bersih tumbuh 6%


Rabu, 13 Januari 2016 / 10:26 WIB
BNI menargetkan margin bunga bersih tumbuh 6%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) memasang target bisnis di atas target pasar. Pertimbangannya, ekonomi tahun ini diproyeksikan membaik ketimbang tahun lalu.

Dalam penyaluran kredit, misalnya, BNI memasang target pertumbuhan kredit tahun ini antara 15%-17%. Sementara target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 14%-16% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. "Rasio margin bunga bersih (NIM) bisa tumbuh 6%-6,25% di tahun ini," tandas Achmad Baequni, Direktur Utama BNI, Selasa (12/1), optimistis.

Demi mendongkrak NIM dan mengatrol laba bersih, BNI akan menekan biaya dana. Caranya adalah  dengan memperbesar porsi sumber dana murah. BNI juga mengincar pendanaan negotiable certificate of deposit (NCD) senilai Rp 3 triliun-Rp 4 triliun dan obligasi rupiah senilai Rp 4 triliun.

Menurut Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan BNI, penerbitan NCD dan obligasi merupakan strategi pendukung. "Kami mengutamakan pendanaan DPK," ucap Rico.

Kebutuhan dana tersebut tidak hanya untuk memacu penyaluran kredit, melainkan untuk membiayai ekspansi anorganik. Maklum, bank berlogo 46 ini berniat mengakuisisi bank dan asuransi umum. "Kami menyiapkan lebih dari Rp 3 triliun untuk membiayai akuisisi bank dan asuransi umum," kata Rico.

Bank ini mengincar bank umum kegiatan usaha (BUKU) II dengan modal inti antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun. Kriterianya adalah bank BUKU II yang andal di segmen kredit konsumer dan korporasi. Kriteria  tersebut agar sejalan dengan fokus bisnis BNI saat ini.

Sementara akuisisi asuransi umum bertujuan untuk memperkuat bisnis di bidang konsumer. "Saat ini kami sedang menjajaki asuransi umum itu," tambah Rico.

BNI berharap bisa menggenjot bisnis asuransi di bank atau bancassurance melalui anak usaha baru. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan komisi (fee based income).

Tahun ini, BNI juga menyuntik modal ke anak usaha. Bank ini menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun untuk memperkuat modal anak usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×