Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bisnis PT BNI Multifinance mulai bangkit setelah beberapa tahun terpuruk. Tahun lalu, perusahaan pembiayaan milik PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini akhirnya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 8,1 miliar. Pada 2015, BNI Multifinance merugi Rp 12 miliar.
Pada tahun ini, BNI Multifinance optimistis bakal melanjutkan pertumbuhan bisnis. Perusahaan ini menargetkan bisa mencatatkan laba bersih Rp 26 miliar atau naik 221%. Peningkatan laba tersebut dipacu dengan menambah jumlah penyaluran kredit.
Pada tahun 2016 penyaluran kredit BNI Multifinance mencapai Rp 389 miliar. Pada 2017, multifinance ini menargetkan pembiayaan Rp 1,2 triliun.
Selama ini segmen pasar terbesar BNI Multifinance adalah karyawan BNI dan beberapa kreditur pilihan BNI. Menurut Rana Rahadi, Direktur Bisnis BNI Multifinance, pihaknya memiliki basis nasabah dari segmen korporat hingga ritel. "Nasabah korporasi kami sebanyak 150 perusahaan dengan 1.200 nasabah ritel," ujar dia, kemarin.
Direktur Utama BNI Multifinance Suwaluyo menambahkan dari total penyaluran kredit di tahun lalu, 75% dari sektor komersial, selebihnya berasal dari konsumer.
Ke depan, BNI Multifinance akan mengerek porsi segmen konsumer menjadi 35%-40%. "Selama ini kami fokus ke komersial karena keterbatasan infrastruktur, sistem dan SDM. Kami saat ini hanya memiliki 80 karyawan," ujar dia.
Untuk itu, BNI Multifinance akan menambah jumlah perwakilan dan karyawan agar mendekatkan ke segmen ritel. Beberapa kota yang akan disinggahi antara lain Bandung, Banjarmasin, Pekanbaru dan Denpasar. Perusahaan ini juga menambah layanan baru yakni pembiayaan perumahan layaknya kredit pemilikan rumah (KPR).
Cuma, Rana belum bisa memasang target pembiayaan rumah ini lantaran masih sangat baru. Meski cukup agresif, kata Suwaloyo, pihaknya akan mengedepankan risiko. "Saat ini non performing financing (NPF) kami sebesar 0,26%, kami masih akan menjaga di level yang sama," ujar dia. BNI Multifinance akan mengandalkan nasabah yang memiliki payroll di BNI dan nasabah terpilih BNI.
Untuk amunisi pembiayaan, BNI Multifinance masih mengandalkan pendanaan dari BNI. "Mayoritas pinjaman langsung dari BNI," ujar Suwaloyo.
Namun sedikit demi sedikit, multifinance ini mencari sumber dana lain. Salah satunya dengan menerbitkan surat utang jangka menengah senilai Rp 200 miliar di 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News