Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pasca keputusan penurunan BI rate, perbankan harus memutar otak agar bisa mempertahankan profitabilitasnya dengan menyeimbangkan bunga kredit dan bunga simpanan. Langkah itu ujung-ujungnya akan menentukan seberapa besar level Net Interest Margin (NIM) perbankan.
Nah, Bank Negara Indonesia (BNI) memprediksi level NIM akan berada pada angka 6% di tahun ini. "Kami akan terus mencoba meningkatkan efisiensi dan sedapat mungkin memberikan bunga pinjaman yang lebih bersaing," terang Rico Rizal Budimarmo, Direktur Keuangan BNI kepada KONTAN, Jumat (22/1).
Tanpa menyebut kisaran NIM tahun 2015, Rico bilang, proyeksi NIM BNI tahun ini lebih menurun. Namun dia bilang, kontribusi dalam bentuk pinjaman ritel kecil akan terus meningkat.
"NIM turun, tapi kontribusi bank dalam bentuk pinjaman, khususnya ritel kecil direncanakan akan semakin meningkat," tutur Rico.
Yang jelas, meski NIM turun, upaya BNI untuk memberi bunga pinjaman yang bersaing dan melakukan efisiensi ditujukan untuk meningkatkan peran mendorong pertumbuhan ekonomi 2016.
Per September 2015, dominasi komposisi dana murah berhasil menjaga posisi NIM BNI di level 6,5%. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berada di posisi 6,1%. Sebelumnya, BNI akan mempertahankan pertumbuhan NIM sampai dengan akhir tahun 2015 di level 6,3% sampai dengan 6,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













