Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus mengejar target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hingga akhir tahun. Hingga September 2018, penyaluran KUR pada bank berlogo 46 ini sudah mencapai 95% dari target tahunan sebesar Rp 13,5 triliun.
General Manager Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo menyatakan, sambil mengejar sisa target tahunan sebesar 5% lagi, BNI sudah mengantongi izin dari Kementerian Perekonomian untuk menambah kuota KUR sebesar Rp 3 triliun. Oleh sebab itu, pihaknya akan fokus dalam merealisasikan tambahan kuota KUR ini.
"Sampai dengan September, penyaluran KUR BNI telah mencapai Rp 12,86 triliun atau 95% dari target Rp 13,5 triliun. Disalurkan kepada 97.500 UMKM. Dengan demikian penikmat KUR jauh meningkat dibanding tahun lalu yg mencapai 62.000 UMKM," ujar Bambang kepada Kontan.co.id Rabu (10/10).
Bambang menambahkan, BNI akan mengejar target penyaluran KUR ke sektor produktif hingga 50% sesuai arahan pemerintah. Hingga saat ini BNI telah menyalurkan 38% dari total KUR ke sektor produktif.
Guna mencapai target tersebut, Bank dengan sandi saham BBNI ini telah menyiapkan berbagai strategi. Bank akan membidik sektor pertanian dengan pola supply chain debitur korporasi di bidang pertanian.
"Penyaluran KUR Mikro ke sektor pertanian di area Jawa Timur, maupun komoditas pertanian unggulan masing-masing daerah. Juga bekerjasama dengan BUMN dan korporate dibidang pertanian dan perkebunan," jelas Bambang.
Di sisi kualitas kredit, pembiayaan KUR di BNI masih bagus. Tecermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih berada di kisaran 0%. "NPL masih 0,0 sekian persen," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News