Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) tetap optimistis bisa memenuhi target volume penjaminan Rp 142,7 triliun di sisa tahun 2018. Terlebih, sampai dengan Agustus 2018, Jamkrindo tercatat telah memenuhi 69,2% dari total target volume penjaminan yaitu Rp 98,7 triliun.
Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto mengatakan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut. Antara lain dengan mengoptimalkan kerja sama serta melakukan sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna mendorong pertumbuhan bisnis secara bersama.
“Mengoptimlakan kerja sama untuk penjaminan tipe baru, seperti penjaminan aktiva tertimbang menurut risiko dan portofolio. Juga tetap berkolaborasi dengan fintech untuk penjaminan, di mana pertumbuhannya cukup menjanjikan,” kata Randi, kepada Kontan.co.id, Selasa (2/10).
Kondisi ini didukung oleh tren bisnis penjaminan yang terus berkembang, seperti penjaminan penjaminan modal kerja dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. Apalagi bisnis perbankan di tahun ini diramalkan tumbuh dua digit, yang disertai pertumbuhan kredit perumahan rakyat (KPR).
“Untuk penjaminan di non program dan non bank juga masih bagus. Bisnis penjaminan masih terus tumbuh, khususnya usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi serta konstruksi,” ungkapnya.
Sampai dengan Agustus 2018, volume penjaminan Jamkrindo mencapai Rp 98,7 triliun, atau naik 17,78% dibandingkan tahun lalu yakni Rp 83,8 triliun. Sedangkan target konsolidasi Jamkrindo sebesar Rp 156,6 triliun, dengan posisi di Agustus mencapai Rp 112,8 triliun atau 72% dari total target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News