kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI Sebut Pertumbuhan Aset pada Semester I Jadi Modal Meminimalisir Risiko Ke Depan


Rabu, 31 Agustus 2022 / 21:10 WIB
BNI Sebut Pertumbuhan Aset pada Semester I Jadi Modal Meminimalisir Risiko Ke Depan
ILUSTRASI. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memaparkan kinerja BNI Semester I 2022 di Jakarta, Jumat (29/7/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berhasil mencatatkan kinerja solid hingga semester I 2022. Aset bank pelat merah ini telah tembus Rp 946,49 triliun hingga akhir Juni. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, kinerja yang solid itu seiring dengan fokus pertumbuhan yang sehat pada nasabah top tier.

“Aset semester I 2022 naik 8,2% YoY (year on year/ secara tahunan). Dengan bekal aset tersebut BNI memiliki kemampuan untuk meminimalisir risiko yang dihadapi ke depan,” kata Royke dalam konferensi pers, Rabu (30/8).

Sementara bank ini telah melaporkan perolehan laba bersih sebelumnya yaitu Rp 8,8 triliun di paruh pertama tahun ini. Itu tumbuh 75,1% secara YoY. Hal ini dihasilkan dari ekspansi kredit yang tumbuh 8,9% YoY sehingga mencapai Rp 620,42 triliun. 

Baca Juga: Bisnis Remitansi BCA Tumbuh Positif hingga Juli

Kinerja penghimpunan dana masyarakat yang kuat, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 691,84 triliun, naik 7,0% YoY, dimana 69,2% diantaranya adalah Current Account Saving Account (CASA). 

Laba bersih juga dihasilkan dari kontribusi non-interest income yang pada Semester I Tahun 2022 ini dapat mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 11,0% YoY. 

Hal ini didukung oleh transformasi digital yang terus dilakukan, terutama pada tiga product champion BNI, yaitu BNI Direct, BNI Mobile Banking, dan BNI Xpora.

"Pada semester I tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provision Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 17,2 triliun, tertinggi dalam sejarah kinerja perseroan," pungkas Royke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×