Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tahun ini, PT Bank BNI Syariah berusaha mempertahankan porsi dana murah atau CASA sebesar 57% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang diperolehnya.
Dana murah itu disinyalir akan menahan tingkat pendapatan atawa net operating margin anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini, yang kini bertengger di posisi 7,3%.
Imam T Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah bilang, dana murah berupa tabungan dan giro yang mendominasi akan membuat pendapatan perseroan kian gemuk.
Tidak heran, laba perseroan terus bertumbuh. Hingga akhir tahun lalu, BNI Syariah mencatat laba sebesar Rp 117,6 miliar atau naik 15,44% dari tahun sebelumnya.
"Kami akan menggenjot dana murah dari berbagai program tabungan, seperti tabungan anak. Ada juga tabungan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari cabang kami di Hong Kong, serta dana setoran ibadah haji limpahan dari bank umum," ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (27/2).
Asal tahu saja, tahun lalu, DPK BNI Syariah tercatat sebesar Rp 11,4 triliun. Sebanyak 57% diantaranya merupakan dana murah, sisanya deposito. Giro naik 2,13% menjadi Rp 1,4 triliun, tabungan melejit 33,1% menjadi Rp 5,0 triliun dan deposito tumbuh 32,8% menjadi Rp 4,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News