Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BNI Syariah mengatakan, sampai dengan pertengahan tahun kinerja perseroan sudah mengalami perbaikan.
Sayang, Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati belum dapat membeberkan secara detail kinerja perseroan per Juni 2018 lantaran masih menunggu publikasi.
Namun, sampai dengan Mei 2018 Dhias mengatakan kinerja BNI Syariah sudah tumbuh di atas rata-rata industri perbankan syariah. Hal ini tercermin dari pertumbuhan aset perseroan yang mencapai 31,5% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 39,7 triliun pada lima bulan pertama 2018.
Hal ini utamanya didorong oleh kenaikan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup deras mencapai 28,7%. Serta ekuitas yang turut mengalami peningkatan 50,9% pada Mei 2018 lalu.
Sementara itu, dari sisi pembiayaan BNI Syariah juga mampu mencatatkan pertumbuhan dua digit sebesar 13,5% menjadi Rp 24,8 triliun. Bila dibandingkan dengan rata-rata industri bank umum syariah (BUS) yang naik 7,2% per April 2018 pertumbuhan tersebut dinilai jauh lebih tinggi.
Dari sisi kualitas pembiayaan, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini juga berhasil mempertahankan posisi pembiayaan macet atau non-performing financing (NPF) di level 3,2%.
Kinerja tersebut menurut Dhias juga tidak terlepas dari penambahan modal dari induk perseroan pada awal tahun sebesar Rp 1 triliun. Pihaknya optimis sampai akhir tahun, target yang dipatok perseroan masih berjalan sesuai rencana. Adapun, sebelumnya Dhias menyebut tahun ini pihaknya menarget pertumbuhan pembiayaan di level 15%.
"Kinerja Juni akan dipublikasikan. BNI Syariah sudah dapat suntikan modal Desember 2017 sebesar Rp 1 triliun. Tahun ini belum ada lagi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News