kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BNI Targetkan Kredit ke Korporasi Swasta Lebih Tinggi Dibanding BUMN, Kenapa?


Rabu, 25 Oktober 2023 / 15:26 WIB
BNI Targetkan Kredit ke Korporasi Swasta Lebih Tinggi Dibanding BUMN, Kenapa?
ILUSTRASI. Saat ini kredit korporasi masih cukup mendominasi kredit BNI dengan portofolionya mencapai 50% dari total kredit. KONTAN/Baihaki/27/12/2022


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen kredit korporasi memang menjadi salah satu yang berkontribusi besar bagi total kredit di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Di mana, kredit untuk korporasi swasta lebih tinggi dibandingkan untuk korporasi BUMN.

Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan, saat ini kredit korporasi masih cukup mendominasi dengan portofolionya mencapai 50% dari total kredit. Ia juga menyebut pertumbuhan kredit korporasi swasta memang lebih tinggi dan mampu tumbuh double digit.

“Pertumbuhannya ya masih bisa mencapai belasan persen,” ujar Silvano, Selasa (24/10).

Ia menyebutkan korporasi swasta yang memang menjadi incaran BNI adalah korporasi-korporasi yang tergolong blue chip. Di mana, sektor-sektor yang saat ini banyak dilirik BNI adalah yang berhubungan dengan hilirisasi, tambang, hingga energi.

Baca Juga: BNI Berkomitmen Perkuat Pengembangan Ekonomi Digital

Meski melihat pertumbuhan kredit di korporasi swasta lebih tinggi, Silvano menegaskan bahwa ini bukan berarti BNI sudah kehilangan appetitenya untuk menyalurkan kredit ke perusahaan pelat merah. 

Ia menjelaskan bahwa saat ini kredit perusahaan pelat merah sudah sejak lama dibiayai sehingga ruang pertumbuhannya memang tak sebesar portofolio kredit ke korporasi swasta. Sehingga, itu yang menyebabkan pertumbuhan kredit ke sektor swasta memiliki ceruk tumbuh lebih tinggi.

“Kalau korporasi BUMN blue chip sudah di kita semua, tapi kalau yang swasta mungkin di bank-bank sebelah jauh lebih besar dari kita, maka kita kejar itu,” ujarnya.

Terkait kualitas kreditnya sendiri, ia melihat untuk korporasi-korporasi besar, dirinya tak terlalu megkahawatirkan. Terlebih, jika korporasi tersebut ditopang oleh ekosistem rantai pasok sendiri. 

Baca Juga: Perkuat Bisnis Internasional, BNI Bakal Buka Kantor di Australia Tahun Depan

“Yang kita mesti monitor dan cermati adalah sektor-sektor yang menengah dan kecil,” ujarnya.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan pada segmen kredit korporasi sebesar 8,3% (yoy) menjadi Rp 3.487,3 triliun pada September 2023. Angka tersebut melambat dibandingkan perolehan Agustus 2023 yakni 8,4% (yoy) menjadi Rp 3.425,4 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×