Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membocorkan, industri keuangan syariah Indonesia akan kedatangan dua bank syariah baru dalam waktu dekat dari hasil pemisahan unit usaha syariah (UUS) atau spin-off.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang mengamanatkan perluasan keuangan syariah.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, dua bank syariah baru ini akan memiliki aset yang cukup besar, meskipun belum menyamai PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang asetnya tembus Rp 400 triliun pada 2024.
"Kalau kami lihat di perbankan memang untuk yang skala cukup besar, belum sebesar BSI, tapi kami harapkan dalam jangka menengahnya bisa menuju ke sana dalam waktu dekat ini ada dua bank," ujarnya dalam acara Sarasehan Ekonom Islam Indonesia, Kamis (15/5/2025).
Kendati demikian, Mahendra enggan membocorkan dua bank syariah baru itu karena sampai saat ini masih dalam proses spin-off.
"Saya nggak mau sampaikan nama dulu deh. Tapi kita harapkan bisa cepat dan kita terus finalisasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat satu, kemudian satu lagi akan menyusul tidak lama," ungkapnya.
Baca Juga: Pembiayaan Bank Syariah Indonesia (BRIS) Tumbuh 15,46% Sejak Merger Hingga 2024
Sebagai informasi, salah satu bank besar yang tengah dalam proses spin-off ialah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. BTN menargetkan proses spin-off UUS-nya yakni BTN Syariah rampung pada Kuartal III 2025.
Sebelumnya BTN telah mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Kemudian BTN Syariah akan diintegrasikan ke dalam bank umum syariah hasil akuisisi tersebut.
Selain BTN, ada juga PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) bakal melakukan spin off dengan mendirikan bank umum syariah baru bernama PT Bank CIMB Niaga Syariah.
Spin off ini dilakukan dengan menggandeng PT Commerce Kapital. Rencananya, CIMB Niaga Syariah akan mulai beroperasi pada 4 Mei 2026.
Baca Juga: NPF Naik Tipis di Kuartal l, Bank Mega Syariah Fokus Genjot Pembiayaan Konsumer