Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk, dan PT Pegadaian (Persero) serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM diyakini akan mampu memperkuat interlink digital di segmen UMKM dan usaha ultra mikro nasional.
Direktur Utama BRI Sunarso mengamini jika interlink digital menjadi salah satu tuntutan utama dalam pengembangan bisnis di masa depan. Khususnya ketika memacu sumber pertumbuhan baru melalui Holding UMi.
Bahkan, kata Sunarso, penguatan digitalisasi termasuk secara interlink adalah salah satu sasaran transformasi perseroan untuk mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan di masa depan.
“Jadi kalau memang tuntutannya digitalisasi ya tidak mungkin dong kita akan manual terus, nasabahnya saja semua sudah pakai digital masa kita akan tetap pakai business model yang manual. Dengan dibentuknya holding ini, maka satu, kolaborasi dan didigitalkan. Maka kemudian digitalisasi itu yang akan menurunkan dua hal, operational cost-nya akan turun kemudian operational risk-nya akan turun,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin (20/9).
Baca Juga: Terdorong holding ultra mikro, saham BBRI bisa cetak rekor tertinggi
BRI, Pegadaian dan PNM pun telah mempersiapkan platform UMi Corner terkait interlink digital. Melalui platform tersebut akan terkoneksi secara langsung dengan existing digital platform BRI, Pegadaian dan PNM, antara lain BRI e-FORM, BRISPOT (aplikasi proses pinjaman digital BRI), BRILink Mobile (aplikasi digital untuk Agen BRILink), Selena (Sistem Pengelolaan Pipeline Penjualan Pegadaian), Aplikasi Agen Pegadaian, serta Inisiasi Mekaar (aplikasi proses pinjaman digital PNM).
Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto. Menurutnya, pada saat pandemi interlink (mempersambungkan) digital di segmen tersebut sudah terkelola cukup baik.
Pasalnya, di masa pandemi masyarakat cenderung bertransaksi secara daring dan mengurangi interaksi secara langsung termasuk dalam kegiatan ekonomi. Karena itu, dia menilai ke depan ekonomi digital akan lebih dominan.
Terlebih, pemerintah melalui Kementerian BUMN menyiapkan rencana strategis jangka panjang penguatan ekosistem usaha UMi melalui kehadiran Holding UMi. Di mana melalui Holding UMi, sinergi dan integrasi digital akan digencarkan pula ketiga entitas pelaku Holding UMi dalam menjalankan bisnis memperkuat ekosistem usaha UMi nasional.
Baca Juga: Bank pertebal pencadangan untuk debitur berisiko tinggi
Holding Ultra Mikro pun akan menjadi mitra bagi pelaku usaha wong cilik dengan produk pembiayaan dan pemberdayaannya melalui digitalisasi layanan jasa keuangan.
"Tentu Holding Ultra Mikro akan dapat memperkuat interlink ekonomi digital ini dengan produk pembiayaannya. Terlebih BRI sudah cukup kuat dengan banyak cabang dan dibantu oleh Pegadaian dan PNM," jelas Doddy.
Doddy pun menilai di tataran internal holding, setiap anggota akan mengoptimalkan semua sumber daya yang dimiliki. Sehingga melalui integrasi tersebut penguatan interlink digital pelaku usaha ultra mikro semakin maksimal.
"Permintaan secara nasional terkait interlink digital di segmen tersebut nantinya akan terpenuhi lebih baik. Karena digitalisasi ini mau tak mau harus menyentuh hingga pelaku usaha di tataran bawah. Karena akan lebih aman dan memberikan jasa layanan yang lebih efisien,” imbuhnya.
Selanjutnya: Bank harus bentuk pencadangan terhadap kredit restrukturisasi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News