kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPD gencar mencari dana dari obligasi


Sabtu, 04 Agustus 2018 / 06:55 WIB
BPD gencar mencari dana dari obligasi
ILUSTRASI. Bank BJB


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pembangunan daerah (BPD) mulai memperkuat permodalan. Langkah itu agar bank daerah tersebut kian ekspansif.

Misalnya Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) yang berencana menghabiskan jatah obligasi sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 2 triliun. Obligasi tersebut diprediksi akan terbit pada kuartal III tahun ini.

Direktur Utama BJB Ahmad Irfan menyebut, pihaknya memerlukan dana tersebut untuk meningkatkan penyaluran kredit. Terutama, untuk mendanai proyek infrastruktur seperti Jakarta-Cikampek II Elevated. Dalam sindikasi pembiayaan proyek ini, bank berkode saham BJBR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mendapatkan jatah sebesar Rp 250 miliar.

Irfan menuturkan, rencana penerbitan obligasi ini tetap memperhatikan kondisi pasar. Terutama, dengan melakukan penyesuaian tingkat bunga yang akan ditawarkan. "PUB Tahap II itu mungkin di Agustus atau September," ungkapnya, Rabu (1/8) lalu.

Obligasi ini juga dipakai untuk memperkuat permodalan, yakni guna menjaga kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 18,5% hingga akhir tahun nanti. Pada kuartal II 2018, BPD ini hanya mencatat kenaikan kredit sebesar 5,9%, dari Rp 67,89 triliun di pertengahan tahun 2017 menjadi Rp 71,89 triliun. Bank ini mencatat CAR sebesar 17,4% per Juni 2018, naik 1,1% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara Bank Sumatera Utara (Bank Sumut) juga sudah menerbitkan obligasi pada bulan Juni 2018 lalu. Alhasil Bank Sumut mendapatkan tambahan modal segar sebesar Rp 444 miliar dari aksi korporasi tersebut. "CAR kami per Juni 2018 setelah masuk obligasi sekitar Rp 444 miliar, menjadi sebesar 16,16%," ujar Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto pada Jumat (3/8).

Selain obligasi, sesuai rencana bisnis bank (RBB) perseroan ini juga akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 180 miliar oleh pemegang saham, yakni Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. Bank ini akan menggunakan dana tersebut untuk mendongkrak pertumbuhan kredit. Hingga akhir tahun, Edie menargetkan, CAR Bank Sumut akan berada di kisaran 16% sampai 17%.

Tak mau kalah Bank Banten berencana menerbitkan surat berharga. Sayang, Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa belum mau mendetailkan rencana tersebut. Obligasi ini juga dipakai untuk memperkuat rasio kecukupan modal (CAR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×