kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BRI Agro bidik BUKU III di 2018


Rabu, 09 November 2016 / 22:23 WIB
BRI Agro bidik BUKU III di 2018


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank BRI Agro menargetkan pada 2018 akan naik kelas jadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III. Salah satu cara yang ditempuh perusahaan untuk mencapai itu dengan menambah modal dan menggenjot kinerja .

Sebagai gambaran, bank yang masuk kategori BUKU III harus memiliki modal inti minimal Rp 5 triliun. Untuk itu, pada akhir 2016, BRI Agro akan melakukan penambahan modal awal dengan melakukan rights issue.

Hirawan Nur Kustono, Sekretaris Perusahaan BRI Agro mengatakan, nantinya jumlah saham yang akan diterbutkan dan disertai penerbitan waran Seri II ini adalah sebesar 4,46 miliar saham.

Rights issue ini merupakan bentuk dukungan induk dalam penambahan modal menjadi bank BUKU III,” ujar Hirawan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/11).

Hirawan memastikan, harga pelaksanaan rights issue yang akan dilakukan pada awal Desember 2016 nanti  berkisar Rp 130 sampai Rp 175 per saham. Dengan harga pelaksanaan tersebut diperkirakan dana yang dapat diperoleh bank dalam rights issue sebesar Rp 579 miliar sampai Rp 780 miliar.

Selain itu, menurut Hirawan untuk meningkatkan kinerja, BRI Agro juga akan meningkatkan kerjasama dengan BRI sebagai induk dengan pemanfaatan satelit, ATM, dan EDC.

Tahun depan, BRI Agro juga berencana menambah total 7 kantor cabang baru. Sebanyak 7 Kantor cabang baru ini terdiri dari 2 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu dan 2 kantor kas.

Sebagai gambaran, sampai September 2016, tercatat laba bersih BRI Agro naik sebesar 55% yoy menjadi Rp 82,1 miliar. Untuk kredit tercatat naik 35% yoy menjadi Rp 7,6 triliun dengan rasio kredit macet (NPL) sebesar 2,85%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×