kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRI Agro bidik BUKU III di 2018


Rabu, 09 November 2016 / 22:23 WIB
BRI Agro bidik BUKU III di 2018


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank BRI Agro menargetkan pada 2018 akan naik kelas jadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III. Salah satu cara yang ditempuh perusahaan untuk mencapai itu dengan menambah modal dan menggenjot kinerja .

Sebagai gambaran, bank yang masuk kategori BUKU III harus memiliki modal inti minimal Rp 5 triliun. Untuk itu, pada akhir 2016, BRI Agro akan melakukan penambahan modal awal dengan melakukan rights issue.

Hirawan Nur Kustono, Sekretaris Perusahaan BRI Agro mengatakan, nantinya jumlah saham yang akan diterbutkan dan disertai penerbitan waran Seri II ini adalah sebesar 4,46 miliar saham.

Rights issue ini merupakan bentuk dukungan induk dalam penambahan modal menjadi bank BUKU III,” ujar Hirawan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/11).

Hirawan memastikan, harga pelaksanaan rights issue yang akan dilakukan pada awal Desember 2016 nanti  berkisar Rp 130 sampai Rp 175 per saham. Dengan harga pelaksanaan tersebut diperkirakan dana yang dapat diperoleh bank dalam rights issue sebesar Rp 579 miliar sampai Rp 780 miliar.

Selain itu, menurut Hirawan untuk meningkatkan kinerja, BRI Agro juga akan meningkatkan kerjasama dengan BRI sebagai induk dengan pemanfaatan satelit, ATM, dan EDC.

Tahun depan, BRI Agro juga berencana menambah total 7 kantor cabang baru. Sebanyak 7 Kantor cabang baru ini terdiri dari 2 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu dan 2 kantor kas.

Sebagai gambaran, sampai September 2016, tercatat laba bersih BRI Agro naik sebesar 55% yoy menjadi Rp 82,1 miliar. Untuk kredit tercatat naik 35% yoy menjadi Rp 7,6 triliun dengan rasio kredit macet (NPL) sebesar 2,85%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×