kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BRI Agro catatkan total aset sebanyak Rp 20,91 triliun


Rabu, 27 November 2019 / 19:17 WIB
BRI Agro catatkan total aset sebanyak Rp 20,91 triliun
RUPSLB PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk di Jakarta, Rabu (27/11).


Reporter: Maria Nugu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) masih mencatatkan kinerja yang cukup baik yang dibagikan dalam public expose sore ini (27/11).

Tercermin dalam peningkatan yang terjadi pada total aset sebesar 19,22% secara year on year (yoy) dari Rp20,91 triliun pada September 2018 menjadi Rp 24,92 triliun pada posisi September 2019.

Baca Juga: Dipimpin Pahala Mansury, tiga mantan bankir Bank Mandiri berlabuh ke Bank BTN

Pertumbuhan aset ini terjadi karena peningkatan dalam penyaluran kredit pada kuartal III yang tumbuh 34,61% yoy meninggalkan Rp13,66 triliun pada periode yang sama tahun lalu dan September 2019 ini berada di angka Rp18,39 triliun.

Adapun rincian kredit yang diberikan oleh BRI Agro pada sektor agribisnis sebesar 56% dan non agribisnis 44%. Untuk segmen bisnis penyaluran kreditnya didominasi oleh segmen bisnis menengah dengan total penyaluran kredit hingga akhir kuartal III adalah Rp12,96 triliun, disusul segmen bisnis ritel Rp4,43% dan segmen bisnis konsumer sebesar Rp1 triliun.

Pertumbuhan juga dicatatkan dalam Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menghimpun 19,70 triliun per September 2019 berangkat dari Rp15,82 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: BRI Agro gelar RUPSLB, ini hasilnya

Adapun komposisi DPK kuartal III adalah 90% oleh Deposito yang tumbuh yoy sebesar 28,64%, Giro 6% dan Tabungan sebesar 4%. Artinya DPK BRI Agro meningkat sebesar 24,55% yoy, dengan pertumbuhan DPK tersebut rasio likuiditas perseroan terjaga pada level 93,33%.

Sayangnya perseroan mengalami penurunan yang besar dalam perolehan laba sebesar 90,82% dari Rp167 miliar di September 2018 menjadi Rp15,29 miliar.

Ebeneser Girsang Plt Direktur Utama BRI Agro menjelaskan, penurunan ini karena ada beberapa nasabah besar yang sedang menghadapi problem dan sedang mereka konsolidasi.

Baca Juga: Canggih, kredit bank lewat platform digital mengalir makin deras

Namun Ebeneser optimis hingga akhir tahun ini perseroan akan kembali dengan laba yang meningkat lantaran selama bulan Oktober dan November terjadi perbaikan. "Proyeksi kami untuk Desember 2019 di angka Rp51 miliar karena di bulan Oktober membaik," katanya.

Sementara itu non performing loan (NPL) gross juga meningkat, tercatat sebesar 7,51% di akhir kuartal III ini meningkat 4,55% dari tahun sebelumnya sebesar 2,96%.

Peningkatan NPL ini terjadi karena memburuknya kualitas kredit pada segmen menengah dan ritel yang masing-masing berada di posisi 6,94% dan 9,83% periode ini, meningkat dari 2,46% dan 3,74% di September 2018.

Baca Juga: Penyaluran kredit bank lewat platform digital bertumbuh

Namun bank tetap melakukan upaya untuk menurunkan NPL dengan meningkatkan frekuensi lelang dan restrukturisasi dengan cara membuat website lelang dan melakukan kerjasama dengan balai lelang swasta. Selain itu juga perseroan mengupayakan penyelesaian kredit yang tidak memiliki potensi bayar dan membentuk program insentif bagi unit kerja yaitu The Lower The Better.

Pada saat yang sama, marjin bunga bersih atau net interest income (NIM) bank juga tertekan ke level 3,06% dibanding akhir kuartal III-2018 sebesar 3,86%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×