kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI Agro incar kenaikan laba 24% di tahun ini


Kamis, 17 Maret 2016 / 14:29 WIB
BRI Agro incar kenaikan laba 24% di tahun ini


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perolehan kinerja yang lumayan di tahun lalu, membuat PT Bank BRI Agro Tbk (AGRO) lebih percaya diri menetapkan target bisnis di tahun ini. Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tersebut optimistis laba tahun 2016 meningkat di atas 20%.

“Kami menargetkan laba mencapai Rp 100 miliar pada tahun ini,” jelas Heru Sukanto, Direktur Utama BRI Agro kepada KONTAN, Rabu (16/3). 

Tahun lalu, laba tahun berjalan BRI Agro tercatat sebesar Rp 80,49 miliar. Itu artinya target pertumbuhan laba tahun ini mencapai 24,24%.

Adapun laba tahun 2015 BRI Syariah tumbuh 35% dari sebelumnya Rp 59,40 miliar. Salah satu penyumbang laba tersebut dari pendapatan operasional yang tercatat sebesar Rp 95,69 miliar.

Heru menuturkan, pihaknya akan mempertahankan kinerja dengan berbagai cara. Diantaranya, meningkatkan volume penyaluran kredit, menjaga risiko kredit bermasalah, serta efisiensi lewat pencarian sumber dana murah.

Untuk mencapai target laba tahun ini, Heru mengatakan, BRI Agro membidik pertumbuhan kredit sebesar 20% atau mencapai Rp 7,25 triliun dari sebelumnya Rp 6,04 triliun. Mayoritas kredit tersebut akan disalurkan ke segmen usaha agro (pertanian). 

Harapannya, porsi kredit agro tahun ini berada di kisaran 60% dari total kredit. Sementara sisa kredit lain akan mengalir ke non agro.

Kata Heru, tahun ini BRI Agro akan menyalurkan kredit ke segmen agro senilai Rp 600 miliar, utamanya ke bisnis kelapa sawit dan tebu. Heru bilang, produk agribisnis masih mencatatkan pertumbuhan permintaan meski ekonomi global melesu.

Di sisi lain, komoditas lain, semisal karet tengah mengalami gejolak harga. “Kami akan kurangi kredit ke sektor karet,” ujar Heru.

Sementara untuk kredit segmen non agro, Heru memperkirakan pada tahun ini akan tumbuh 15%–16%. BRI Agro bermain pada kredit non agro seperti perdagangan dan konsumer. Kredit konsumer yang dilayani BRI Agro menyasar bisnis pembiayaan kendaraan bermotor dan juga kredit tanpa agunan (KTA).

Dari sisi likuiditas, pada tahun ini BRI Agro membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 16% menjadi Rp 7,95 triliun dari tahun lalu yang sebesar Rp 6,86 triliun. 

“Kami akan memperbesar porsi dana murah untuk efisiensi,” tegas Heru. Nasabah yang dibidik antara lain para petani dan pengusaha muda.

Heru menambahkan, pihaknya masih memiliki modal yang tinggi dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 22% sampai akhir tahun 2015. Modal tersebut diakui Heru cukup untuk membiayai bisnis BRI Agro selama tiga tahun ke depan atau hingga tahun 2018. 

Sebagai gambaran, dengan asumsi pertumbuhan kredit sebesar 20% hingga 30% saban tahun, maka CAR BRI Agro akan turun ke kisaran 14% hingga 15% pada tahun 2018 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×