Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengatakan pihaknya akan mengurangi porsi kepemilikan saham di PT Bank BRI Agroniaga Tbk. Pengurangan kepemilikan ini akan dilakukan ketika BRI Agro menerbitkan saham baru yang bisa menyebabkan kepemilikan saham lama terdilusi jika tidak mengeksekusi hak pembelian saham baru.
Direktur Utama BRI Suprajarto menyebut, pihak BRI Agro di akhir semester I 2018 berecana menerbitkan saham baru (rights issue).
"BRI Argo sebentar lagi di Juni atau Juli akan rights issue, nilainya tidak besar. Kami ada kewajiban menurunkan kepemilikan saham, ada kepentingan untuk itu," singkatnya saat ditemui Jakarta, Rabu (28/2).
Saat ini porsi kepemilikan saham BRI di anak usahanya tersebut masih sebesar 60%. Hanya saja, pihaknya masih menghitung besaran penurunan kepemilikan saham tersebut.
Adapun, merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id, Kamis (1/3) BRI Agro memang berencana melakukan rights issue sekitar Rp 1,8 triliun. Dana ini nantinya akan digunakan untuk meningkatkan permodalan bank menjadi kelompok bank BUKU III dengan modal inti minimal Rp 5 triliun.
Dalam rights issue ini, bank bersandi emiten AGRO tersebut akan menerbitkan 6 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham atau 33,5% dari modal. Tapi, terkait dengan keputusan ini pihak BRI Agro masih menunggu RUPS yang jatuh pada 5 April 2018 mendatang.
Sebagai informasi, dalam website resmi BRI Agro saat ini struktur kepemilikan saham mayoritas masih dipegang BRI sebanyak 87,23%. Sementara sisanya dimiliki oleh Dana Pensiunan Perkebunan 7,08% dan masyarakat 5,69%.
BRI memang telah mengungkapkan pihaknya akan menurunkan porsi kepemilikan sahamnya di BRI Agro guna meningkatkan porsi saham di publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News