kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI Alokasikan KUR Rp 12,3 Triliun untuk UMKM Bali dan Nusa Tenggara di 2022


Minggu, 06 Maret 2022 / 19:08 WIB
BRI Alokasikan KUR Rp 12,3 Triliun untuk UMKM Bali dan Nusa Tenggara di 2022
ILUSTRASI. Aktivitas UKM debitur BRI.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) mikro di wilayah Bali dan Nusa Tenggara senilai Rp 9,2 triliun.

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, BRI aktif mengeluarkan sejumlah jurus untuk membangkitkan antusiasme sektor UMKM di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun ini.

Komitmen ini tampak dari meningkatnya alokasi KUR Bali dan Nusa Tenggara menjadi Rp 12,3 triiun pada 2022. Nilai ini setara dengan 4,73% dari alokasi KUR BRI pada 2022 secara nasional yang sebesar Rp 260 triliun.

“Sebanyak 341.390 orang masyarakat di Bali, NTB, dan NTT telah menikmati KUR mikro BRI sepanjang 2021 dan didominasi sektor produktif sebesar 47%,” ujar Ahmad dalam keterangan resmi pada Minggu (6/3).

Ia melihat, perhelatan BRI Liga 1 menjadi secercah harapan baru bagi pelaku UMKM di Bali dan sekitarnya. Kompetisi kasta tertinggi sepakbola di Indonesia ini digelar di Pulau Dewata sejak Desember 2021 dan meningkatkan geliat ekonomi pelaku UMKM di Bali.

Baca Juga: Bunga KUR 3% Hingga Juni 2022, Buka Eform.bni.co.id untuk Cara Ajukan KUR BNI Online

Kendati demikian, penyebaran virus Covid-19 varian omicron menjadi tantangan dalam pelaksanaan BRI Liga 1. Namun, pelaku UMKM rupanya masih bisa mengambil celah untuk meningkatkan omzet meski masih dihantui adanya restriksi mobilitas, dalam rangka memutus mata rantai pandemi COVID-19.

Adapun antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap BRI Liga 1 ditangkap oleh pelaku UMKM melalui digitalisasi bisnis. Dengan “menggelar lapak” secara daring, pelaku UMKM bisa memperluas pangsa pasar dan memaksimalkan potensi penjualan.

Ahmad yang juga merupakan Direktur Pembina BRI Regional Office Denpasar menyebut, digitalisasi pelaku UMKM menjadi jembatan bagi pelaku UMKM untuk tetap bertahan sekaligus bertumbuh di masa pandemi ini. Hal ini berbanding lurus dengan hasil riset BRI Research Institute yang menyebut digitalisasi bisnis dapat mendongkrak pertumbuhan penjualan hingga dua kali lipat lebih.

Ia mengatakan, kucuran modal yang diberikan BRI menjadi pemicu bagi pelaku usaha untuk tetap bisa mengembangkan usahanya di tengah pandemi. Untuk itu, BRI hadir memberikan pembiayaan melalui program KUR mikro agar pelaku usaha bisa naik kelas.

“Saat pandemi, rata-rata para pengusaha UMKM kesulitan mendapat modal untuk membiayai bisnis. Dalam situasi itu, BRI hadir dan mendampingi para pelaku UMKM untuk bisa mempertahankan optimisme dalam berbisnis, sekaligus mendorong mereka yang ingin go digital,” kata Ahmad.

Berkah penyaluran KUR ini salah satunya dirasakan oleh Ni Nyoman Indrawati, pemilik usaha kerajinan patung dan cenderamata kayu di daerah Kuta, Bali. Nyoman menjadi salah satu salah satu pelaku usaha yang menerima modal usaha dari BRI sebesar Rp 100 juta. Bisnis yang terus berkembang pun membuat Nyoman kembali mengajukan kucuran modal dan mendapatkan kembali dana KUR sebesar Rp 400 juta dari BRI.

Modal usaha yang diterima itu digunakan Nyoman untuk mengembangkan penjualan secara daring melalui marketplace khusus kerajinan bernama Novica.com. Berkat kegigihannya dalam upaya go digital, kerajinan yang ditawarkan Nyoman sudah menjangkau pasar internasional, salah satunya Malaysia.

“Modal usaha yang kami terima ini sangat bermanfaat dan tentu mendorong kami untuk bisa tetap bertahan serta mengembangkan usaha kerajinan khas Bali hingga ke level internasional,” kata Nyoman.

Baca Juga: Kredit UMKM Perbankan Melesat 13,3% yoy di Januari 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×