Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mematok pencapaian laba bersih Rp 13,77 triliun pada 2011, tumbuh 15%-20% dari 2010 Rp 11,47 triliun. Pencapaian itu akan didukung dengan ekspansi kredit, tumbuh 20%-25% menjadi Rp 51,8 triliun.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir optimis penyaluran kredit akan terus meningkat. Terlebih lagi, pemerintah menghitung pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mencapai 6,4%. Teorinya, setiap 1% pertumbuhan ekonomi, akan didukung peningkatan kredit sekitar 4%-5%. Artinya, secara keseluruhan kredit bisa tumbuh hingga 30% lebih.
Untuk mendukung pertumbuhan kredit itu, BRI tidak akan menambah modal. Alasannya, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BRI masih tinggi, 13,76%. Itu masih jauh dari ketentuan batas minimal 8%. "Dengan ekspansi itu, paling-paling CAR hanya hanya berkurang menjadi sekitar 13,2%-13,5% saja," terang Sofyan, Selasa (31/3).
Informasi saja, sepanjang 2010, outstanding kredit BRI mencapai 246,964 triliun tumbuh 20,16% dari tahun 2009. Sebagian besar, penyaluran kredit tersalur untuk sektor ritel mencapai 45,58%, kredit mikro 30,61%, kredit korporasi 18,16% dan kredit menengah 5,65%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News