Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil keluar sebagai bank dengan laba bersih terbesar di 2022. Laba bersih Bank bersandi saham BBRI ini tumbuh 67,15% secara tahunan dari Rp 30,75 triliun pada 2021 menjadi Rp 51,40 triliun di 2022.
Kendati demikian, bonus dan tantiem direksi, komisaris, dan karyawan kunci BRI hanya naik tipis.
Merujuk laporan keuangan BRI kuartal empat 2022 yang diaudit, tantiem dan bonus dewan komisaris dan karyawan kunci melorot di kuartal IV-2022. Alhasil, secara total tantiem dan bonus direksi, komisaris, dan karyawan kunci mencapai Rp 672,86 miliar pada 2022. Nilai itu hanya naik 1,89% dari Rp 660,41 miliar di tahun 2021.
Baca Juga: Bos-Bos Bank Meraup Kenaikan Bonus & Tantiem
Bila dirinci, tantiem direksi BRI naik 30,57% dari Rp 339,89 miliar pada 2021 menjadi Rp 443,81 miliar di Desember 2022. Bila BRI memiliki 12 orang direksi, maka tantiem manajemen BRI sebesar Rp 36,98 miliar per orang.
Adapun tantiem untuk dewan komisaris mencapai Rp 131,56 miliar di Desember 2022. Nilai itu justru turun 3% dibandingkan 2021 sebesar Rp 153,63 miliar.
Artinya, setiap orang dari komisaris BRI akan mendapat tantiem Rp 13,15 miliar per orang. Lantaran saat ini BRI memiliki 10 orang komisaris yang diketuai oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Sedangkan total bonus dan insentif karyawan kunci BRI di 2022 mencapai Rp 97,47 miliar. Nilai ini merosot 49,99% yoy dari 2021 sebesar Rp 184,89 miliar.
Kendati demikian restu besaran tantiem yang akan diperoleh manajemen akan ditentukan oleh pemegang saham. Dalam waktu dekat, sejumlah bank akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) untuk membahas penggunaan laba termasuk tantiem.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai kinerja perbankan tahun lalu memang lebih bagus di bandingkan 2021.
"Saya tidak melihat perolehan laba yang besar di 2022 karena pencairan pencadangan. Tidak semua seperti itu. Saya melihat itu masih wajar kerja keras direksi di 2022 dan patut untuk dihargai salah satunya melalui pembagian tantiem," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/3).
Baca Juga: Outstanding Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19 Terus Menyusut
Ia menambahkan RUPST merupakan hak pemegang saham, utamanya pengendali untuk menentukan penggunaan laba yang telah diperoleh. Menurutnya, pemegang saham bisa menolak usulan tantiem tersebut.
Namun sejauh ini, kecil kemungkinan ditolak selagi manajemen masih bisa menjelaskan kepada pemegang saham. Ia menyebut, pada prinsipnya, pemegang saham memilih manajemen yang memahami kapasitas mereka, yang mampu menjaga risiko, mencapai target kinerja dan dividen atau return.
"Saya rasa mereka akan tidak masalah. Sejauh ini tidak pernah tantiem ditolak semuanya. Paling porsinya hanya dikurangi saja," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News