kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRI dan Bank Mandiri targetkan bisnis cash management tumbuh tinggi tahun ini


Kamis, 09 Januari 2020 / 22:41 WIB
BRI dan Bank Mandiri targetkan bisnis cash management tumbuh tinggi tahun ini
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi melalui ATM slah satu bank pemerintah di Jakarta, Kamis (4/7). BRI menargetkan bisnis cash management tumbuh tinggi tahun ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis pengelolaan kas atau cash management masih masih cukup menjanjikan tahun ini bagi perbankan. Pengelolaan kas masih menjadi salah satu andalan bank dalam memacu pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya optimistis melihat potensi bisnis cash management tahun 2020. Bisnis tersebut diperkirakan masih akan tumbuh bagus, melanjutkan pertumbuahn signifikan yang sudah ditorehkan BRI pada tahun lalu.

Pada tahun 2019, BRI berhasil mencatatkan transaksi cash management sebesar 57 juta atau tumbuh 22,3% dengan total volume sebesar Rp 2.634 triliun atau tumbuh 31,3%.

Agus Noorsanto, Direktur Kelembagaan dan BUMN BRI mengatakan, pihaknya membukukan fee based income sebesar Rp 117,9 miliar dari bisnis tersebut pada tahun 2019. Hasil tersebut melesat 57% dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: BRI pacu bisnis cash management dengan target fee based income Rp 141,5 miliar

Sementara pada tahun ini, BRI menargetkan transaksi bisnis cash management system (CMS) bisa mencapai 66 juta atau meningkat sekitar 15% YoY dengan volume transaksi mencapai Rp 3.000 triliun.

"Bisnis CMS masih sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat cash management merupakan kebutuhan vital di bidang treasury setiap perusahaan, dengan fitur-fitur terkait fund transfer, payment, forex, dan liquidity management dalam berbagai mata uang," jelas Agus pada KONTAN, Kamis (9/1).

Adapun pendapatan fee dari bisnis ini ditargetkan bisa mencapai Rp 141,5 miliar pada akhir 2020 mendatang. Target tersebut tumbuh sekitar 20% dibandingkan tahun lalu.

Agus mengatakan, tantangan dalam bisnis cash management adalah bagaimana menciptakan permintaan customer akan layanan yang telah disediakan bank.

Baca Juga: Dompet digital garap bisnis wealth management

Sementara kehadiran fintech menurutnya tidak seharusnya dianggap sebagai saingan. Pasalnya, BRI justru melakukan kolaborasi dengan fintech dalam pengembangan fitur-fitur payment, collection dan financing untuk meningkatkan layanan kepada nasabah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×