Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit pertambangan dan penggalian per Januari 2018 turun signifikan hingga 21,84% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Melihat tren penurunan tersebut, Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto menjelaskan, pada dasarnya bank tidak menghindari sektor ini, namun lebih selektif apabila harus menyalurkan kredit di pertambangan.
“Dipilih yang sudah pemain yang besar atau sudah pengalaman,” jelas Bambang kepada Kontan.co.id, Minggu (4/3).
Disisi lain, kata Bambang kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor pertambangan salah satunya disebabkan masih rendahnya pertumbuhan di sektor ini yang tercermin dari tingkat pertumbuhan di selama tahun 2017 hanya sebesar 0,69% jauh dibawah nasional yang sebesar 5,07%.
Selain itu, ada kemungkinan penurunan pembiayaan dari perbankan dikarenakan terjadinya pergeseran-pergeseran sumber pembiayaan dari luar bank.
“Jika sebelumnya korporasi memanfaatkan bank untuk mendapatkan pendanaan namun saat ini mereka banyak yang memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan seperti dari obligasi atau pembiayaan non bank,” jelas Bambang.
Sekadar informasi, saluran kredit BRI ke sektor korporasi swasta dan pemerintah pada tahun 2017 sebesar Rp 187,4 triliun, tumbuh 5,99% dari tahun 2016 yang sebesar Rp 176,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News