Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ambisi Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki anak usaha baru mengalami kemajuan. Menu utama Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (26/3) esok adalah pembahasan rencana akuisisi BRI.
Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, mengatakan pihaknya menargetkan tahun ini adalah tahun penggenapan akuisisi. Saat ini BRI telah masuk proses pengkajian. Ada dua objek akuisisi, yakni sekuritas dan asuransi.
Kajian BRI, kepemilikan sekuritas proses akuisisi. Sedangkan kepemilikan asuransi bakal ditempuh lewat akuisisi atau joint venture. "Mudah-mudahkan akan terlaksana pada tahun ini, kini kami masih melakukan kajian dan pilihan," kata Sofyan, Senin (24/3).
Selain mengkaji dua skema kepemilikan saham anak usaha, BRI juga tengah menghitung kesiapan modal. Maklum, bagi perbankan, ekspansi harus tetap berpatokan pada rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). BRI menyiapkan dana akuisisi sekitar Rp 3 triliun untuk membidik dua perusahaan tersebut.
Hitungan BRI, dana akuisisi ini tidak bakal mengganggu modal. Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI, menyampaikan alasan BRI ingin memiliki sekuritas melalui akuisisi adalah prosesnya yang lebih mudah dibandingkan mendirikan perusahaan baru atau joint venture.
Ambisi lama
"Sejak awal kami ingin memiliki sekuritas dan asuransi, karena kami belum memiliki," kata Baequni. Tidak ada kriteria khusus yang ditetapkan BRI dalam memilih perusahaan sekuritas.
Sekuritas swasta, swasta asing atau Badan Usaha Milik Negara (BUM) masuk radar akuisisi BRI. Nah, jika cocok soal harga dan aset, BRI langsung mengakuisisi sekuritas itu.
Namun, kriteria lebih spesifik ditetapkan BRI untuk mengakuisisi asuransi. BRI hanya berselera terhadap perusahaan asuransi jiwa. Alasannya, menambah variasi produk bagi nasabah-nasabah BRI.
Baequni menambahkan, BRI ingin memiliki perusahaan asuransi jiwa yang sudah memiliki produk di pasar. Kriteria lain, perusahaan memiliki tenaga ahli.
Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, menyampaikan BRI memang sudah memasukan rencana pertumbuhan anorganik ke dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2014. Namun, BRI belum mencantumkan secara spesifik perusahaan dan nilai perusahaan yang bakal dibeli. "Pencantuman rencana pertumbuhan anorganik tersebut untuk melihat apakah modal mereka cukup untuk penyertaan," kata Irwan.
Sejatinya, sejak dua tahun lalu BRI berniat memiliki anak usaha baru. Tahun ini, keseriusan BRI terlihat dari dana yang disiapkan. Dana akuisisi sebesar Rp 3 triliun, naik dari Rp 300 miliar di tahun 2012 lalu.
Informasi saja, BRI sudah memiliki tiga anak usaha. Yakni, BRI Syariah, Bank BRI Agro dan BRI Remitansi. Bank yang fokus di UMKM ini juga memiliki BRIngin Life melalu dana pensiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News