kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRI mencari pinjaman hingga US$ 500 juta


Jumat, 10 April 2015 / 09:47 WIB
BRI mencari pinjaman hingga US$ 500 juta
ILUSTRASI. Produsen tepung olahan gandum PT Cerestar Indonesia Tbk


Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dikabarkan sedang mengajukan proposal pinjaman sindikasi global berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Bank pelat merah berkode saham BBRI itu, membutuhkan pendanaan segar senilai US$ 200 juta–US$ 500 juta.

Sumber Bloomberg yang mengetahui rencana itu mengatakan, tenor pinjaman BRI berkisar antara 3,5 tahun hingga 5 tahun. "Suku bunga yang ditawarkan lebih rendah dari pinjaman Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) yang bernilai US$ 750 juta," ujar sumber Bloomberg yang tak ingin disebutkan identitasnya, Kamis (9/4).

Pada Januari 2015, Indonesia Eximbank memang mengajukan proposal pinjaman global. Sejumlah lembaga yang menjadi kreditur pinjaman Eximbank saat itu adalah Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Commerzbank, CTBC Bank, Mizuho, Oversea Chinese Banking Group (OCBC), Sociate Generate, dan United Overseas Bank.

Kelompok sindikasi kreditur tersebut memberikan pinjaman senilai US$ 750 juta. Eximbank sempat menawarkan suku bunga sebesar 146,3 basis poin (bps) di atas bunga LIBOR untuk tenor 3 tahun, dan 174 bps di atas LIBOR untuk pinjaman 5 tahun.

Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI tidak merespon konfirmasi KONTAN soal rencana penerbitan obligasi global tersebut.

Sekadar mengingatkan, BRI merupakan penyumbang dividen cukup besar bagi pemerintah. Terhadap laba tahun 2014 yang sebesar Rp 24,24 triliun, BRI tetap memberikan dividen sebesar 30% dari laba bersih atau setara Rp 7,27 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×