kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BRI pangkas suku bunga deposito dan kredit


Senin, 05 Oktober 2015 / 21:02 WIB
BRI pangkas suku bunga deposito dan kredit


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Demi mendorong laju pertumbuhan kredit, industri perbankan kembali memangkas tingkat suku bunga deposito. Per 1 Oktober 2015 kemarin, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menurunkan tingkat suku bunga deposito counter sebesar 25 basis poin. Penurunan suku bunga deposito diharapkan turut mengerek penurunan suku bunga pinjaman.

Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo bilang, dengan penurunan suku bunga kredit yang diawali dengan penurunan suku bunga deposito, diharapkan berakibat pada peningkatan permintaan volume kredit dan terjaganya rasio kredit bermasalah (non performing loan / NPL).

"Karena kalau suku bunga kredit tinggi di tengah kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini, maka ekspansi kredit juga pasti melambat dan risiko akan semakin besar jika nasabah membayar bunga kredit besar," ucap Haru kepada KONTAN, Senin (5/10).

Haru menuturkan, BRI juga telah mulai menurunkan tingkat suku bunga kredit untuk sektor-sektor tertentu. Sektor ritel, konsumer dan korporasi dengan variasi penurunan tingkat suku bunga antara 25 bps sampai dengan 50 bps case by case.

Selain itu, kata Haru, kredit mikro pun mengalami penurunan tingkat suku bunga pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mulai digalakkan kembali.

"Penurunan suku bunga kredit case by case ini merupakan inisiatif kami untuk mendorong pertumbuhan kredit. Sudah kami lakukan on daily basis," ujarnya.

Bank dengan kode emiten BBRI ini sangat membuka peluang terjadinya penurunan suku bunga deposito yang nantinya turut mengakibatkan penurunan tingkat suku bunga kredit. Meski demikian, kata Haru, langkah tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, hal ini pun harus dipahami bersama oleh debitur maupun deposan.

"Kami berharap semua pihak baik debitur maupun deposan bisa bersepakat untuk penurunan bunga baik deposito maupun kredit, sehingga semua sektor bisa sehat. Karena dalam kondisi seperti sekarang ini yang diinginkan adalah pertumbuhan," ujarnya.

BRI, saat ini tengah mengkaji penurunan suku bunga deposito dan kredit sampai dengan akhir tahun mendatang. BRI membuka peluang terjadinya penurunan suku bunga baik deposito maupun kredit dilakukan secara bersamaan.

Selain penurunan suku bunga deposito counter rate, bank spesialis penyalur kredit mikro ini juga melakukan penurunan suku bunga deposito negosiasi atau negotiable deposit rate.

Untuk rencana penurunan suku bunga deposito dan pinjaman sampai dengan akhir 2015 ini, BRI akan terlebih dahulu melihat pertumbuhan kredit yang terjadi memasuki kuartal IV-2015 ini.

Haru bilang, jika permintaan kredit di tiga bulan terakhir tahun 2015 masih melambat, maka BRI akan menurunkan suku bunga deposito sehingga bisa menurunkan suku bunga kredit.

Namun jika pertumbuhan kredit di kuartal IV-2015 tinggi, maka BRI akan menunda penurunan tingkat suku bunga deposito. Sebab, kata Haru, perseroan masih membutuhkan likuiditas untuk menunjang pertumbuhan kredit.

"Secara keseluruhan akan terasa penghematan biaya bunga yang tercermin dari sisi NIM. Per September 2015 kami proyeksikan NIM akan naik sekitar 8% dibanding Juli 7,79%," ujar Haru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×