Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali membukukan kinerja yang baik tahun ini. Hingga semester I 2010 Bank BRI telah berhasil membukukan aset Rp 319,44 triliun. Angka ini tumbuh 19,72% pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 267,24 triliun.
Pertumbuhan ini disokong oleh pertumbuhan kredit yang tinggi. Hingga akhir Juni 2010, total penyaluran kredit BRI mencapai Rp 226,24 triliun atau tumbuh 22,56% dari tahun sebelumnya Rp 184,6 triliun.
Penyalur kredit ke sektor ritel menjadi pendorong kredit BRI yang mencapai 46,85%. Sisanya, kredit korporasi 18,97%, mikro 27,42% dan menengah 6,76%.
Pertumbuhan ini juga diikuti oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Hingga Juni, BRI mengumpulkan DPK sebesar Rp 256,05 triliun. Atau tumbuh 18,35% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan DPK dan Kredit membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 88,36% dari 85,33%
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, pertumbuhan yang tinggi ini membuat laba bersih bank BRI menjadi Rp 4,32 triliun atau tumbuh 22,28% dari tahun sebelumnya. "Hingga akhir tahun kami targetkan laba bersih tumbuh 15% sampai 20%," ujarnya.
Sofyan bilang, pertumbuhan laba bersih ini juga ditopang oleh kenaikan kenaikan fee based income. "Akhir tahun ini fee based income ditargetkan Rp 2,3 triliun," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News