Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan mengucurkan dana tahap awal sekitar Rp 100 miliar untuk mendukung pendanaan pengeboran di Indonesia. Pengucuran ini melalui penandatanganan kerja sama dengan Asosiasi Pemboran Minyak, Gas, dan Panas Bumi (APMI).
Direktur Kepatuhan BRI, Bambang Soepeno menyatakan, pengucuran dana secara bertahap. "Tahap awal mungkin plafonnya Rp100 miliar dulu untuk total nasional,” kata Bambang, Jumat (10/12).
BRI akan mendukung pembiayaan anggota APMI di sektor hulu migas seperti, pengerjaan pengeboran, pancing, mud logging, penyemenan sumur, pengujian lapisan bawah tanah, pengujian produksi sumur, penambangan sekunder, hingga perawatan sumur.
Namun, Bambang belum dapat memastikan jumlah perusahaan yang akan menerima dana tersebut. Pasalnya, bentuk skema pinjaman dan jangka waktu pinjaman masih dalam pembahasan lebih lanjut dengan APMI.
"Untuk jangka waktunya masing-masng, nanti tergantung proyeknya," paparnya.
Lanjut Bambang, pendanaan itu termasuk jenis kredit komersial, dengan suku bunga mengacu pada bunga kredit komersial BRI di kisaran 12%. Pinjaman ini tidak dalam bentuk sindikasi karena bersifat individual.
Menurutnya, setiap perusahaan migas yang mengajukan pinjaman ke BRI tidak akan mencapai triliunan, tapi berkisar Rp 20 miliar hingga Rp 40 miliar untuk satu proyek.
Masuknya BRI ke sektor hulu migas ini diharapkan membantu memperbesar porsi kredit korporasi BRI. "Kredit korporasi kami saat ini hanya 20%. Kredit terbesar masih tetap di UMKM yakni mencapai 80%," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News