Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam menghadapi perkembangan zaman, sejumlah perbankan semakin gencar memperluas bisnisnya. Seperti yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang melirik pengembangan layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech).
Salah satu caranya, BRI mengakusisi 35% saham PT Bahana Artha Ventura (BAV), dengan nilai akusisi sebesar Rp 71,21 miliar di tahun lalu. Tak puasa sampai situ, BRI bakal kembali mengakusisi saham perusahaan modal ventura tersebut secara keseluruhan.
“Kami berencana akan mengakusisi 65% lagi. Saat ini BRI baru punya 35% saham untuk kepemilikan di Bahana Artha Ventura dan kami sedang menjajaki penambahan kepemilikannya,” kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada Kontan.co.id, Selasa (17/7).
Rencananya, BRI akan menggunakan perusahaan modal ventura tersebut untuk masuk ke bisnis pembiayaan fintech. Haru menyatakan, bisnis ini akan teralisasikan pada akhir tahun ini.
“Kami akan luncurkan bisnis modal ventura akhir tahun ini,” ungkapnya.
Adapun nantinya, perusahaan fintech yang dibidik adalah perusahaan yang bisa memberikan nilai tambah bagi bisnis perusahaan. Selain itu, BRI akan memberikan pembiayaan modal ventura kepada fintech yang bisa mendukung sistem operasi yang efisien.
Namun, sayangnya, ia enggan menjelaskan secara rinci berapa target pembiayaan dan perusahaan fintech yang dibidik tahun ini. Menurutnya, targetan itu masih dalam proses pembahasan dan pengakajian internal.
Di sisi lain, Haru juga belum mau terbuka terkait strategi apa yang akan dilakukan BRI untuk menghadapi persaingan bisnis modal ventura di tanah air.
Diketahui, berdasarkan catatan Kontan, dengan kepemilikan saham 35% itu maka BRI sudah resmi menjadi pemilik baru Bahan Ventura. BRI sudah menempatkan Direktur Keuangan dan Komisaris Utama di perusahaan tersebut.
Melalui perusahaan ventura ini diharapkan bisa membantu BRI menyalurkan pembiayaan modal kerja ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), baik melalui penyertaan ekuitas maupun pembiayaan secara tidak langsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News