kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BRI sudah berkomitmen untuk mencaplok 19,71% saham LinkAja


Rabu, 03 Juli 2019 / 19:44 WIB
BRI sudah berkomitmen untuk mencaplok 19,71% saham LinkAja


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) telah berkomitmen masuk ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) selaku penyedia platform LinkAja dengan kepemilikan saham hingga 19,71%.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo mengatakan, pihaknya sudah berkomitmen untuk memenuhi porsi yang disepakati di awal. "Spirit-nya adalah sinergi BUMN. Untuk eksisting investor yang disebutkan (bergabung dengan Finarya) sudah komit,"kata pada Kontan.co.id, Rabu (3/7).

Lantaran tujuannya memang sebagai sinergi BUMN, maka selain dengan tujuh investor BUMN yang sudah berkomitmen masuk, lanjut Indra, masih dibuka peluang bagi peluang bagi perusahaan pelat merah lain untuk bergabung disesuaikan dengan kebijakan bisnis masing-masing.

Saat ini, saham Finarya masih 100% dimiliki Telkom melalui anak usahanya yaitu PT Telkomsel. Adapun perusahaan BUMN yang sudah berkomitmen melakukan penyertaan modal ada entitas Bank Mandiri, entitas BRI, dan entitas BNI, entitas BTN, entitas Pertamina, Jiwasraya dan entitas Danareksa.

Indra mengatakan, BRI akan berpartisipasi dalam melakukan penyertaan modal pada tahap pertama yakni 31 Juli 2019. Modal yang disetor perseroan tetap termasuk dalam bentuk tunai, bukan dihitung berdasarkan investasi mereka atas digital payment saja. "Tentu ada modal tunai yang dikeluarkan, karena memang perusahaan (LinkAja) butuh dana segar untuk ekspansi bisnis." jelas Indra.

Seperti diketahui, penyertaan modal Finarya akan dilakukan dalam tiga tahap. Setoran modal tahap pertama akan dilakukan paling lambat 31 Juli 2019 dimana Finarya akan menerbitkan 66.526 saham baru senilai Rp 665,26 miliar. Pihak yang akan mengeksekusinya adalah Telkomsel, Bank Mandiri, BRI, BNI, Jiwasraya, dan entitas PT Danareksa.

Tahap kedua akan dilakukan paling lambat 31 Oktober 2019 untuk mengeksekusi 18.600 saham baru senilai Rp 186 miliar dimana pihak yang akan mengeksekusi adalah Telkomsel, entitas BTN dan entitas PT Pertamina.

Selanjutnya setoran modal tahap ketiga akan dilakukan dengan dua skenario. Pertama, Finarya akan menerbitkan 80.000 saham baru senilai Rp 800 miliar. Selain delapan BUMN yang teken perjanjian 1 Maret 2019, Finarya memberi kesempatan BUMN lain untuk ikut ambil bagian mengeksekusinya.

Jika Ini berhasil, maka saham Finarya akan dimiliki Telkomsel 25%, entitas Bank Mandiri, entitas BRI, dan entitas BNI masing-masing 17,03%, kemudian entitas BTN, dan entitas Pertamina masing-masing 6,13%, Jiwasraya 1%, dan entitas Danareksa 0,63%.

Sedangkan skenario kedua di tahap ketiga terjadi jika tidak ada BUMN lain yang ikut serta menyertakan modal, maka 80.000 saham tersebut akan dieksekusi oleh delapan BUMN yang teken perjanjian 1 Maret 2019.

Sehingga, kepemilikan sahamnya menjadi 25% Telkomsel, entitas Bank Mandiri, entitas BRI, dan entitas BNI masing-masing 19,71%, kemudian entitas BTN, dan entitas Pertamina masing-masing 7,12%, Jiwasraya 1%, dan entitas Danareksa 0,63%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×