kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

BRI Syariah incar penyaluran pembiayaan Rp 9 triliun


Rabu, 09 Maret 2011 / 09:00 WIB
BRI Syariah incar penyaluran pembiayaan Rp 9 triliun
ILUSTRASI. Indosat lakukan PHK terhadap lebih dari 600 karyawan


Reporter: Roy Franedya | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. BRI Syariah akan menggenjot pembiayaan tahun ini, seiring rampungnya infrastruktur yang dikembangkan perusahaan sejak tahun lalu.

Anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut membidik pembiayaan Rp 9 triliun atau naik 77,78% ketimbang 2010 sebesar Rp 5,5 triliun. Angka tersebut di atas target pertumbuhan industri sebesar 40%.

Menurut Ari Purwandono, Direktur Bisnis BRI Syariah, pembiayaan ritel jadi fokus perusahaannya. Segmen ini diharapkan menyumbang 75%. Sedangkan sisanya berupa pembiayaan komersial, yang mengalir untuk proyek infrastruktur pemerintah. "Kami ingin menjadi bank syariah ritel terbesar di Indonesia," katanya, akhir pekan lalu.

Dalam mengembangkan segmen ritel, BRI Syariah fokus kepada pembiayaan perumahan. Targetnya, pembiayaan ini menyumbang Rp 1,65 triliun. Strategi lainnya memperbesar dana talangan haji.

Ari menjelaskan, pihaknya mematok target tinggi lantaran infrastruktur yang dibangun sejak tahun lalu sudah bisa dioptimalkan tahun ini. Seperti kantor baru, pelayanan internet dan SMS banking. "Saat ini sudah mencapai 90%, jadi ini saatnya kami optimalkan," tambahnya.

Setelah jaringan ini rampung BRI Syariah optimistis, laba bersih di 2011 bisa mencapai Rp 50 miliar. Nilai itu tumbuh 236% dari pencapaian 2010 sebesar Rp 14,85 miliar.

Bukan cuma BRI Syariah yang mematok target pembiayaan di atas rata-rata estimasi industri, BNI Syariah juga. Tahun ini, anak usaha Bank BNI tersebut mengincar pembiayaan Rp 5,5 triliun, tumbuh 56% dibandingkan 2010.

Manajemen akan meningkatkan porsi pembiayaan sektor ritel dan konsumen menjadi 70%-75%, sebelumnya cuma 65%. Sisanya berasal dari kredit korporasi. Di segmen consumer, BNI Syariah tetap mengandalkan pembiayaan pemilikan rumah. Diharapkan porsinya 50% dari total pembiayaan konsumen.

Sementara BCA Syariah membidik pertumbuhan pembiayaan 50% atau setara Rp 651 miliar, dari pencapaian periode sebelumnya Rp 434 miliar. Segmen ritel dan komersial menjadi andalan.

Anak Bank Central Asia (BCA) ini juga akan menyalurkan pembiayaan ke sektor mikro mulai 2011. "Tapi mikro yang kami masuki bukan pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kami lebih condong yang urban," kata John Kosasih, Direktur Bisnis BCA Syariah, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×