Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 11% year on year (yoy) pada tahun ini. Target ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kredit pada Juli 2016 yang mencapai 16,46% yoy menjadi Rp 587,2 triliun.
Asmawi Syam Direktur Utama BRI mengatakan, sampai Agustus 2016, realisasi pertumbuhan kredit BRI sudah sesuai dengan ekspektasi. Menurutnya, pada Juli lalu, secara industri pertumbuhan kredit sedikit agak melambat. “Di saat pertumbuhan kredit industri pada Juli melambat, kami berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang stabil,” ujarnya, Rabu (7/9).
Terkait dengan kualitas kredit, sampai Agustus 2016, kredit macet alias non performing loan (NPL) sudah turun di level 2%. Sampai akhir tahun diharapkan, dengan adanya penanganan restrukturisasi kredit, NPL masih bisa terus turun.
Menurut Asmawi, masih tingginya kredit macet di industri perbankan Indonesia, karena kondisi ekonomi yang melambat, bukan karena nasabah yang tidak mau bayar.
Sampai akhir tahun ini, BRI menargetkan laba bersih tumbuh 1%-2% yoy. Hal ini sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dalam Rancangan Bisnis Bank (RBB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News