Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memasang target pertumbuhan laba dua digit pada tahun depan. Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso menyampaikan rencana bisnis bank (RBB) tahun 2020 pada Komisi XI DPR RI pada Rabu (27/11).
Sunarso menyatakan tahun depan BRI akan menjaga kinerja perusahaan melalui digitalisasi. Selain itu juga akan melakukan peningkatan produktivitas, dan mendorong UMKM naik kelas.
Baca Juga: Bank BRI dapat plafon KUR Rp 120,2 triliun pada tahun 2020 nanti
“Tren penurunan suku bunga berlanjut, harga komoditas melemah, likuiditas perbankan masih ketat, maka kita mengasumsikan pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,1-5,35%. Sedangkan inflasi terkendali dengan baik, 3,1-3,6%," ujar Sunarso di Jakarta pada Rabu (27/11).
"Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berkisar Rp 14.200-Rp 14.900 (per dolar AS). Adapun suku bunga acuan BI rate berkisar 4,5%-4,75%,” lanjut dia.
Lanjut Ia, berdasarkan asumsi makro tersebut, bank dengan sandi saham BBRI ini menyusun anggaran dan aspirasi pencapaian kinerja tahun depan.
Adapun pertumbuhan aset tumbuh 9% hingga 11%. Target ini sama dengan target yang ingin dicapai pada 2019. Sedangkan pada September 2019, aset BRI tumbuh 10,1% yoy menjadi Rp 1.238,65 triliun.
Baca Juga: Jumlah undisbursed loan perbankan makin gemuk, kenapa?
Adapun pertumbuhan kredit ditargetkan dapat tumbuh 10% hingga 11% pada 2020. Sedangkan pada tahun ini BRI menargetkan kredit tumbuh 9% hingga 10%. Adapun realisasi kredit per kuartal 3-2019 tumbuh 10,9% yoy menjadi Rp 857,3 triliun.
Sedangkan target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun depan ditargetkan tumbuh masih sama dengan target tahun ini yakni 10% hingga 11%. Pada September 2019, DPK tumbuh 10,1% yoy menjadi Rp 913,6 triliun.
Sedangkan target rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan dijaga di level 2,4% hingga 2,5%. Sedangkan pada tahun ini BRI menargetkan bisa mempertahankan NPL di level 2,5% sampai 2,65%. Sedangkan NPL pada September 2019 di level 2,94%.
Baca Juga: Tinggalkan WeChat dan Alipay, dirut BNI paparkan alasannya
Dengan target bisnis tersebut, BRI menargetkan dapat meraup pertumbuhan laba 10% hingga 11% pada tahun depan. Sedangkan pata 2019 ditargetkan tumbuh 8% hingga 9%.
Adapun pertumbuhan laba pada September 2019 tumbuh 8,1% menjadi Rp 24,77 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News