Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Asmawi Syam menilai gejolak pasar saham Indonesia melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bersifat sementara. Pasalnya, Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump akan segera memutuskan kebijakan dan kabinet mereka.
Asmawi menambahkan, kedepan harga saham BRI masih akan bergerak karena masih ada kepercayaan investor terhadap pasar saham di Tanah Air. Hari ini, Selasa 15 November 2016 harga saham BRI tercatat turun 0,22% menjadi Rp 11.100 per saham pada pukul 15:18 dari harga tertinggi Rp 14.000 per saham
Selanjutnya, BRI masih optimis akan melancarkan rencana aksi korporasi meskipun pasar saham tengah bergejolak. Misalnya, BRI masih akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II dengan total plafon Rp 20 triliun di tahun 2017 dan tahun 2018. “Nantinya, akan terjadi ekuilibrium baru. Jadi kami siap untuk itu,” kat Asmawi, Selasa (15/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News