kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

BRI tunggu izin OJK cari pinjaman US$ 400 juta


Selasa, 22 Juli 2014 / 19:31 WIB
BRI tunggu izin OJK cari pinjaman US$ 400 juta
ILUSTRASI. Penjualan produk elektronik dan furnitur di gerai UFO Elektronika milik PT Damai Sejahtera Abadi Tbk.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tengah menunggu izin dari otoritas perbankan yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana pinjaman bilateral sindikasi enam bank asing. Pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi utang jatuh tempo yang dimiliki perseroan.

Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni mengungkapkan, perseroan berencana untuk mencari pinjaman sindikasi dari enam bank di luar negeri sebesar US$ 350 juta-US$ 400 juta.

"Untuk funding denominasi dollar Amerika Serikat, kami mempunyai rencana untuk mengambil dari beberapa bank. Tujuannya untuk refinancing pinjaman yang segera jatuh tempo. Jadi ambil pinjaman yang baru untuk lunasi yang lama," jelas Baiquni di Jakarta, Selasa (22/7).

Utang jatuh tempo bank dengan kode emiten BBRI ini diperkirakan mencapai Rp 2 triliun, yang berasal dari obligasi junior (subdebt) berdenominasi rupiah. Namun, pinjaman valuta asing yang masih ditunggu ijinnya oleh BRI ini akan digunakan untuk refinancing utang-utang berdenominasi dollar AS.

Lebih lanjut Baiquni menjelaskan, pinjaman yang akan diperoleh dalam bentuk valas selain untuk refinancing utang, juga akan disalurkan untuk debitur valas perseroan. Berdasarkan kebijakan perseroan, pinjaman valas yang didapat akan disalurkan untuk permintaan kredit berdenominasi dollar AS.

Pemilihan debitur pinjaman valas pun dilakukan dengan selektif oleh BRI. Menurut Baiquni, pihaknya hanya akan menyalurkan kredit dengan denominasi dollar AS kepada debitur dengan revenue atau pendapatan yang juga berdenominasi dollar AS.

"Kami tidak akan berikan pinjaman dollar AS kepada debitur yang perolehan pendapatannya rupiah. Kami lebih selektif. Dengan begitu, kami melakukan natural hedging," kata Baiquni.

Berdasarkan informasi, bank BUMN ini akan mencari pinjaman US$ 350 juta dengan jangka waktu atau tenor selama tiga tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×