CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

BSI Berupaya Tingkatkan Pembiayaan Hijau di Sektor Properti


Minggu, 03 Desember 2023 / 12:12 WIB
BSI Berupaya Tingkatkan Pembiayaan Hijau di Sektor Properti
ILUSTRASI. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan menggenjot pembiayaan hijau di sektor properti.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layaknya perbankan yang kini berlomba-lomba meningkatkan portofolio pembiayaan hijau, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pun mengupayakan hal yang sama. Salah satunya melalui pembiayaan hijau di sektor properti.

Demi mewujudkan tersebut, BSI menggandeng Real Estate Indonesia (REI)  untuk membangun properti  yang memiliki standar ramah lingkungan. BSI juga telah bekerjasama dengan lebih dari 3.300 developer yang diantaranya telah memiliki standar green dalam membangun green building. 

Tercatat hingga September 2023, total pembiayaan rumah di BSI mencapai Rp 10,3 triliun, dengan jumlah rumah yang terjual mencapai lebih dari 18.000 unit. Sementara, total penyaluran pembiayaan berkelanjutan BSI mencapai Rp 53,6 triliun.

Baca Juga: Perjalanan Panjang Mencari Pesaing BSI di Industri Perbankan Syariah

Komisaris Utama BSI Muliaman D Hadad mengatakan ada lima strategi yang bisa digunakan agar pembiayaan berkelanjutan di sektor properti bisa lebih besar dari sebelumnya.

Lima strategi tersebut antara lain pembiayaan proyek bangunan ramah lingkungan, memberikan pilihan pembiayaan yang terjangkau, mendukung peningkatan efisiensi energi, mendorong sertifikasi dan standar ramah lingkungan, dan mempromosikan pengelolaan properti yang berkelanjutan.

Ia juga menyoroti saat ini sektor properti mengkonsumsi lebih dari 40% energi global setiap tahunnya. Sekitar 20% dari total emisi Gas Rumah Kaca (GRK) global berasal dari bangunan.

Muliaman bilang ada proyeksi peningkatan emisi CO2 sebesar 56% pada tahun 2030, terjadi peningkatan proporsi emisi GRK global diperkirakan sebesar 7% pada tahun 2030, dan bangunan menggunakan 40% bahan mentah secara global atau 3 miliar ton per tahun.

““Pembiayaan ramah lingkungan bertujuan untuk memobilisasi modal dan memberikan insentif kepada dunia usaha dan organisasi untuk mengadopsi praktik berkelanjutan guna mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan lingkungan global,” ujarnya, Minggu (3/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×