kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.709   34,00   0,20%
  • IDX 8.695   62,61   0,73%
  • KOMPAS100 1.191   8,31   0,70%
  • LQ45 853   5,67   0,67%
  • ISSI 311   3,06   0,99%
  • IDX30 441   0,49   0,11%
  • IDXHIDIV20 512   -1,57   -0,31%
  • IDX80 133   1,10   0,83%
  • IDXV30 141   0,48   0,34%
  • IDXQ30 141   -0,19   -0,13%

BSI Optimistis Pembiayaan Tumbuh Dua Digit, Sejalan dengan Prediksi BI


Senin, 08 Desember 2025 / 14:37 WIB
BSI Optimistis Pembiayaan Tumbuh Dua Digit, Sejalan dengan Prediksi BI
ILUSTRASI. Bank Syariah Indonesia (BSI) menatap 2026 dengan optimisme dengan proyeksi pertumbuhan kredit bank dan ekonomi Indonesia bisa tercapai


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menatap 2026 dengan optimisme. Kondisi ekonomi nasional yang solid dianggap menjadi modal penting untuk menyelaraskan pembiayaan bank dengan target Bank Indonesia (BI). 

BI memasang target pertumbuhan kredit perbankan pada 2026 sebesar 8%–12%, lebih tinggi dari target tahun ini yang hanya 8%–11%. Melihat tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04% pada kuartal III-2025, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo optimistis target tersebut bisa tercapai. 

“Dari sisi pelaku industri keuangan syariah, kami optimistis pertumbuhan positif ini ditopang kebijakan fiskal dan moneter yang mendorong aktivitas ekonomi,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (5/12/2025). 

Baca Juga: Tren Industri Turun, Permintaan KPR BSI Diklaim Naik Capai Rp 1 Triliun Per Bulan

Menurut Anggoro, ada beberapa sektor yang berpotensi tumbuh tinggi tahun depan.

Di antaranya, sektor terkait pangan, mulai dari pertanian hingga industri makanan dan minuman, serta sektor berbasis sumber daya manusia seperti pendidikan yang diprediksi makin berkembang karena menjadi prioritas pemerintah.

Kemudian, sektor manufaktur juga diprediksi bergerak positif, didorong berlanjutnya program hilirisasi serta keuntungan dari tarif Trump yang lebih rendah. 

“Sejalan dengan itu, sektor manufaktur, perdagangan, dan pertanian masih akan menjadi penopang utama pembiayaan perbankan,” kata Anggoro.

Untuk BSI sendiri, Anggoro melihat pertumbuhan bisnis hingga double digit per kuartal III-2025 menjadi katalis positif ke depannya. Ia menyebut, salah satu penopang pertumbuhan adalah bisnis emas yang kini diizinkan secara resmi oleh pemerintah melalui skema bullion bank.

Untuk diketahui, dalam periode tersebut laba tahun berjalan BSI memang berhasil tumbuh 9,05% YoY menjadi Rp 5,57 triliun. Pun, total pembiayaannya mencapai Rp 300,85 triliun, naik 12,65% YoY. 

Sebagai bank syariah terbesar, Anggoro menegaskan BSI memiliki keunggulan dalam membangun halal ecosystem dan Islamic ecosystem secara inklusif. 

“Kami akan terus mengoptimalkan bisnis eksisting dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan, stabil, serta memberikan multiplier effect bagi ekosistem halal,” tegasnya.

 

BSI juga bakal memperkuat kolaborasi di seluruh segmen, termasuk ritel, UMKM, konsumer, emas, SME, serta korporasi, dengan dibarengi peningkatan kapasitas digital dan IT untuk memperluas penetrasi keuangan syariah.

Anggoro bilang, saat ini pihaknya masih dalam pembahasan internal untuk rencana bisnis 2026. Pembahasan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi makro, daya beli masyarakat, dan faktor eksternal lainnya. 

Namun, ia memberi sinyal kuat bahwa target BSI tidak akan jauh dari tren pertumbuhan tahun ini.

“Dengan melihat potensi ke depan, kami optimistis segmen produktif maupun konsumtif tetap positif karena dukungan insentif pemerintah dan tingginya demand masyarakat. Secara umum, proyeksi kami masih berada di level pertumbuhan double digit,” jelasnya.

Meski bersiap ekspansif, Anggoro menegaskan BSI tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Itu dilakukan agar bisnis sustain dan sehat. 

Selanjutnya: Tren Industri Turun, Permintaan KPR BSI Diklaim Naik Capai Rp 1 Triliun Per Bulan

Menarik Dibaca: 5 Rekomendasi Moisturizer dengan Ceramide, Kulit Awet Muda dan Lebih Sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×