kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSI Targetkan Pembiayaan Tumbuh 7,5% dan DPK Naik 8% di Sepanjang 2022


Rabu, 02 Februari 2022 / 20:26 WIB
BSI Targetkan Pembiayaan Tumbuh 7,5% dan DPK Naik 8% di Sepanjang 2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimistis bisnis di 2022 akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan keyakinan ini seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional dari berbagai pihak dalam rentang 4,6% hingga 5,2%.

“DPK (Dana Pihak Ketiga) diperkirakan akan mencapai antara 8%, pembiayaan syariah lebih dari 7% sampai dengan 7,5% di sepanjang 2022,” ujar Hery secara virtual pada Rabu (2/2).

BSI akan menyasar sektor prioritas seperti sektor infrastruktur, energi, hingga ekosistem kesehatan. Bank syariah pelat merah ini juga akan membidik sektor pendidikan dan telekomunikasi, informatika, serta komunikasi.

Seiring menjaga pertumbuhan DPK dan pembiayaan, BSI juga akan terus meningkatkan efisiensi. Termasuk dari biaya dana yang akan ditingkatkan seiring mendorong pertumbuhan dana murah. Juga mengoptimalkan pendapatan berbasis komisi di sepanjang 2022.

Baca Juga: Laba Tumbuh 38,42%, Ini Penopang Kinerja BSI Sepanjang Tahun 2021

Hery menyatakan BSI mampu mencatatkan laba bersih mencapai Rp 3,03 triliun naik 38,42% secara year on year (YoY) di sepanjang 2021. Kinerja itu disokong oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat di semua segmen yaitu konsumer, korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), gadai emas hingga kartu pembiayaan. Perseroan pun mampu mengoptimalkan penghimpunan dana murah.

"Total penyaluran pembiayaan mencapai Rp 171,29 triliun atau naik sekitar 9,32% secara YoY dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 156,70 triliun. Rinciannya, pembiayaan konsumer mencapai Rp82,33 triliun, naik sekitar 19,99% secara YoY dari sebelumnya yang sebesar Rp 68,61 triliun," paparnya.

Disusul pembiayaan gadai emas yang bertumbuh 12,92% secara YoY. Sementara itu pembiayaan mikro tumbuh 12,77% dan pembiayaan komersial tumbuh 6,86%. Dari sisi kualitas pembiayaan, BSI mencatatkan NPF Nett yang membaik menjadi 0,87% pada Desember 2021.

 

“Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. Kami ingin mempertahankan dan terus menumbuhkan kinerja positif ini ke depan. Sehingga kami bisa menjadi tokoh utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Dengan hadirnya BSI, ekonomi syariah bukan sekadar alternatif, namun menjadi salah satu pondasi utama perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga: Catatkan Pertumbuhan Positif, BSI Siap Menjadi Energi Baru Untuk Indonesia

BSI telah menggarap kanal digital BSI Mobile dan E-Channel. Per Desember 2021, transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta transaksi atau tumbuh sekitar 169% secara YoY.

Adapun DPK juga meningkat seiring dengan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan Wadiah. Posisi Desember 2021, tabungan Wadiah tumbuh signifikan yang mencapai 15,30% secara YoY atau menjadi Rp34,10 triliun.

Sementara untuk total tabungan mencapai Rp 99,37 triliun atau bertumbuh 12,84% pada kurun waktu yang sama. Pertumbuhan tabungan tersebut berdampak kepada membaiknya biaya dana atau cost of fund yang menjadi 2,03%. Persentase tersebut menurun dibandingkan dengan Desember 2020 yang sekitar 2,68%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×