kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BTN dan Danamon persiapkan pemisahan unit syariah


Kamis, 31 Oktober 2013 / 09:17 WIB
BTN dan Danamon persiapkan pemisahan unit syariah
ILUSTRASI. Inilah 8 tips mengasuh anak introvert terutama yang sudah menginjak usia remaja.


Reporter: Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Industri perbankan syariah melaju di gigi lima. Prospek nan cerah, mendorong bank memisahkan unit usaha syariah (UUS) mereka dan mengubah menjadi bank umum syariah (BUS).

Bank Tabungan Negara (BTN), misalnya, berencana memisahkan alias spin off  BTN Syariah. Jika tak ada aral melintang, BTN akan memisahkan unit syariah pada tahun depan. Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan tengah menunggu hasil kajian  konsultan. "Terutama kajian mengenai dampak spin off di tengah kondisi ekonomi Indonesia saat ini," kata Maryono.

Hingga September 2013, aset BTN Syariah mencapai Rp 8,86 triliun. Jumlah tersebut melesat  43,97% ketimbang periode sama tahun 2012 sebesar Rp 6,15 triliun. Pada kuartal III 2013, BTN Syariah membukukan membukukan laba Rp 150,27 miliar. Jumlah ini melesat 59,74% ketimbang periode sama tahun 2012 sebesar Rp 94,07 miliar.

Segendang sepenarian, Bank Danamon juga tengah menyiapkan pemisahan unit syariah. Namun, rencana spin off diperkirakan baru akan direalisasikan dua tahun mendatang. Sebab, pemisahan akan dilakukan saat aset Danamon Syariah mencapai kisaran Rp 6 triliun-Rp 8 triliun.  "Tahun ini, kami menargetkan, aset UUS mencapai Rp 3 triliun dari posisi saat ini Rp 2,7 triliun," kata Herry Hykmanto, Direktur Perbankan Syariah Danamon.

Herry mengatakan, rencana spin off Danamon Syariah sebetulnya sudah lama. Namun, tak mudah merealisasikan rencana tersebut.  Sebab, selain aset, Danamon Syariah juga perlu mengembangkan infrastruktur, modal, dan penambahan pegawai.

Berbeda dengan BTN dan Danamon, Bank OCBC NISP belum ingin mempercepat pemisahan UUS dari induk usaha. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, menyampaikan belum akan melepas OCBC NISP Syariah menjadi BUS dalam lima tahun ke depan.

Parwati beralasan, nilai aset unit syariah OCBC NISP masih terbilang kecil lantaran masih di bawah Rp 2 triliun. Padahal, Parwati ingin spin off saat unit syariah memiliki aset Rp 5 triliun. "Mungkin setelah 5 tahun mendatang akan ada rencana pemisahan," kata Parwati.

Meskipun belum ada rencana spin off, OCBC NISP akan menambah modal unit syariah sebesar Rp 100 miliar pada tahun 2014 untuk memperkuat ekspansi bisnis. Hingga  September 2013, OCBC NISP Syariah meraup laba sebesar

Rp 42,31 miliar, melesat 366% ketimbang periode sama tahun 2012  senilai Rp 9,54 miliar.

CIMB Niaga juga belum berencana memisahkan unit syariah dalam waktu dekat meskipun aset CIMB Niaga Syariah hingga September 2013 mencapai R 9,47 triliun.  Handoyo Soebali, Direktur Commercial Banking & Syariah CIMB Niaga, beralasan banyak hal harus dipertimbangkan untuk memisahkan unit syariah termasuk rencana strategis manajemen ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×