Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana untuk melakukan pemisahan atau spin off dari induknya. "Tetapi kita ingin melakukan pengkajian lebih dulu," ucap Direktur Utama BTN Maryono pada pelaporan kinerja, di Menara BTN, Rabu, (27/2).
Meski begitu, bank yang berfokus pada kredit perumahan ini masih belum bisa memastikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan spin off. Langkah ini baru direncanakan antara satu atau dua tahun mendatang.
Maryono menyatakan, BTN sedang mendalami apakah spin off ini akan memberi manfaat atau menjadi beban bagi syariah. Karena jika UUS ini lepas, terdapat beberapa faktor biaya yang harus ditanggung sendiri.
Pada 2012, laba UUS BTN mencapai Rp 123 miliar. Ini hanya berporsi sedikit yakni 8,8% terhadap total laba perseroan Rp 1,4 triliun. Meski begitu, asetnya tumbuh cukup baik 51,24% dari Rp 5 triliun jadi Rp 7,6 triliun di 2012. "Ini salah satu aset syariah terbesar di Indonesia," aku Maryono.
Pembiayaan pun tercatat meningkat 41,9% dengan rasio kredit macet 2%. Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 50,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News