Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2020, pertumbuhan generasi milenial dengan usia 21 hingga 36 tahun makin menjadi segmen paling seksi bagi perbankan. Apalagi, di tahun ini Indonesia mulai menghadapi fase bonus demografi dengan populasi milenial mencapai sepertiga atau 34% dari total populasi.
Berkaca pada fakta ini, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pun mulai injak gas di 2020 untuk menggarap segmen milenial. Direktur Utama Bank BTN Pahala Mansury bahkan menuturkan bahwa milenial bakal menjadi salah satu mesin penggerak bisnis perusahaan ke depan.
Baca Juga: Peralihan program pensiun PNS ke BPJAMSOSTEK masih menunggu aturan turunan
Tak tanggung-tanggung, bank bersandi bursa BBTN ini sudah menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar tahun ini. Anggaran belanja ini menjadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarah Bank BTN. Nantinya, mayoritas dana tersebut bakal dipakai untuk memoles layanan digital.
Beberapa upaya pun sudah digalakkan, salah satunya peluncuran kembali mobile banking BTN. Lewat aplikasi ini, Pahala berharap kebutuhan nasabah menjadi semakin terpenuhi. Di samping itu, lewat digital pihaknya bermaksud untuk menggaet lebih banyak nasabah baru.
Tahun ini misalnya, Bank BTN membidik 2,7 juta pengguna baru mobile banking BTN. Cara ini dilakukan pula untuk mendorong mengejar target pertumbuhan tabungan sebesar 17% secara year on year (yoy) di 2020.
Asal tahu saja, hingga Desember 2019 lalu Bank BTN sudah memiliki 1,17 juta pengguna mobile banking. Dari pengguna tersebut, jumlah dan nilai transaksi menggunakan mobile banking BTN mencapai 55,3 juta transaksi dengan nilai Rp 9,11 triliun per Desember 2019. Posisi jumlah dan nilai transaksi tersebut naik masing-masing sebesar 41,43% dan 36% secara yoy dari 39,1 juta transaksi dan Rp 6,7 triliun pada Desember 2018.
Baca Juga: Bank terbesar Singapura evakuasi 300 karyawan karena cemas virus corona
Dengan capaian tersebut, perseroan mencatatkan perolehan fee based income senilai Rp 42,51 miliar pada Desember 2019 atau naik 27,65% yoy. Dengan target pengguna baru pada 2020, Pahala menuturkan pihaknya membidik posisi fee based tersebut naik sekitar 33%. "Kita fokuskan pada ekosistem yang sudah ada di BTN, yang penting mereka aktif bertransaksi," ujar Pahala (7/2) pekan lalu.
Tidak berhenti sampai di situ, Bank BTN juga punya sederet strategi pengembangan digital di 2020. Antara lain melalui pengembangan merchant acquirer yakni Electronic Data Capture (EDC). BTN telah mendapatkan izin untuk menjalankan EDC sejak awal tahun ini. Tahun ini, BTN menargetkan akan mengembangkan 2.000- 3.000 mesin EDC.
Pahala bilang, pengembangan EDC akan difokuskan pada ekosistem BTN seperti developer, ekosistem penjual alat bangunan, notaris, dan lain-lain.
Selanjutnya, penguasa pasar kredit pemilikan rumah (KPR) ini juga tengah fokus memperbaharui platform Application Programming Interface (API). Pahala bilang, dengan adanya perbaikan platform API tersebut maka akan mempermudah jumlah biller.
Baca Juga: Cari bunga deposito di atas 6%, lihat daftar bunga deposito terbaru disini
Seluruh inovasi-inovasi tersebut dilakukan BTN agar bisa mendorong perolehan dana murah alias current account and saving account (CASA) ke depan. Tak berhenti di situ, BTN juga merilis program anyar BTN Solusi pada (10/2) lalu.
Seperti namanya, BTN Solusi adalah program yang memberikan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola tabungan payroll atau gaji dari karyawannya sekaligus memberikan beragam manfaat yang dapat mendukung kebutuhan finansial bagi instansi dan karyawan.
Lewat program ini saja, Bank BTN menargetkan jumlah rekening baru bisa mencapai 372 ribu dari tabungan payroll. Dengan perolehan rekening tersebut, Pahala berharap dapat mengakuisisi pundi-pundi CASA hingga Rp 1,9 triliun.
Bukan tanpa alasan, pengembangan CASA tersebut memang menjadi strategi bisnis perusahaan guna menekan biaya dana alias cost of fund (CoF). Di sisi lain, bank spesialis kredit perumahan ini menargetkan rasio CASA bisa terkerek naik hingga 45% dari tahun lalu 43%.
Baca Juga: Mandiri Gandeng Bukalapak Perluas Akses Keuangan Masyarakat Lewat Warung Tradisional
Adapun hingga Desember 2019 lalu total dana murah Bank BTN sudah mencapai Rp 97 triliun. Nah, di tahun 2020 ini Bank BTN memasang target CASA sebesar Rp 116 triliun atau naik 19% secara yoy. CASA tersebut diperkuat untuk menunjang perolehan DPK perseroan yang tahun ini ditargetkan tumbuh antara 13-15% yoy.
Seluruh strategi tersebut pada akhirnya diharapkan mampu mendorong rencana ekspansi kredit Bank BTN. Wajar saja, pada tahun 2020 ini BTN berharap realisasi kredit dapat menembus 10%. BTN akan memfokuskan mayoritas penyaluran kredit ke segmen perumahan atau kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi sebagai ujung tombak program sejuta rumah Pemerintah.
"Sampai saat ini lebih dari Rp 195 triliun KPR yang dimiliki Bank BTN, sekitar Rp 111 triliun bersubsidi dan sisanya non subsidi. Ini tentunya merupakan indikator bahwa Bank BTN memang terbukti fokus pada penyediaan perumahan bagi masyarakat Indonesia," terang Pahala.
Sebagai bank yang pangsa pasarnya di atas 90% untuk perumahan bersubsidi dan 40% kredit perumahan nasional, BTN juga turut memastikan kualitas pengembang atau developer agar para pengguna yang menggunakan rumah subsidi yang dibiayai perseroan betul-betul bisa memberikan manfaat yang baik dan optimal.
Baca Juga: Erick Thohir bakal merombak para petinggi di tiga bank BUMN, bank mana saja?
Sebagai tambahan informasi saja, selama 70 tahun berdiri, Bank BTN telah merealisasikan pembiayaan kredit sekitar Rp 595,2 triliun atau setara dengan pembiayaan 5 juta unit rumah. Sementara khusus pembangunan program sejuta rumah yang telah berlangsung sejak tahun 2015, BTN sudah merealisasikan 4,8 juta unit rumah hingga akhir 2019.
Adapun perinciannya tahun 2015 mencapai 474.099 unit dari target 431.000 unit, tahun 2016 mencapai 595.540 unit dari target 570.000 unit, kemudian pada 2017 realisasinya sebesar 667.321 unit dari target 666.000 unit.
Selanjutnya pada 2018 mencapai 757.159 unit dari target 750.000 unit dan pada tahun 2019 hingga akhir Desember 2019 telah mencapai 800.000 unit atau sesuai dengan target. Dalam periode yang sama BTN telah menyalurkan KPR baik subsidi maupun non-subsidi sebanyak 3,1 juta unit.
Baca Juga: Bank daerah siap genjot penyaluran KPR tahun ini
“Tahun 2020, kami tetap berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam program sejuta rumah dengan membuat model bisnis yang inovatif dengan mengoptimalkan big data analytic sehingga kekuatan BTN di KPR bisa ikut mendorong pertumbuhan dana murah, transaksi, serta fee based income,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News