kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BTN genjot penyaluran KPR selisih bunga


Rabu, 06 Desember 2017 / 12:44 WIB
BTN genjot penyaluran KPR selisih bunga


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berkomitmen menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema subsidi selisih bunga (SSB). Ini skema KPR di luar Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Direktur Strategy, Risk and Compliance BTN Mahelan Prabantariksa mengatakan, BTN telah menyalurkan KPR dengan skema SSB sebanyak 181.771 unit per Oktober 2017. Jumlah kredit yang disalurkan senilai Rp 21 triliun.

Bank berkode saham BBTN di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mengklaim, realisasi pembiayaan KPR dengan skema tersebut di atas target. Karena, BTN menargetkan akan menyalurkan KPR SBB hingga 170.000 unit di tahun ini.

Mahelan bilang, pemerintah bakal membagikan jatah KPR dengan skema SBB lebih banyak di tahun 2018. Yakni, KPR dengan skema SBB mencapai 225.000 unit, sedangkan KPR dengan skema FLPP sebanyak 45.000 unit.

"Tahun depan, mungkin KPR dengan skema selisih bunga akan naik. Ini tergantung dari kebijakan pemerintah," katanya, kepada KONTAN, Selasa (5/12).

Sekadar informasi, secara keseluruhan pemerintah telah mengalokasikan dana untuk membangun rumah bersubsidi sebanyak 267.000 melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 42.000 lewat skema FLPP dan 225.000 unit melalui skema selisih bunga.

BTN sebagai bank yang fokus di pembiayaan rumah menyatakan, perbankan lebih diringankan lewat pembiayan KPR berskema selisih bunga dibandingkan KPR FLPP.

"Kalau KPR selisih bunga itu dianggarkan hingga periode yang bersangkutan berakhir. Sedangkan, kredit rumah melalui skema FLPP tidak," ungkapnya.

Bank berplat merah ini mencatat telah menyalurkan KPR bersubsidi mencapai Rp 68,34 triliun per September 2017. Angka ini naik 30,78% dibandingkan posisi Rp 52,26 triliun di September 2016.

Komposisi kredit perumahan dengan kategori bersubsidi menguasai portofolio KPR BTN yang mencapai Rp 134,31 triliun per Oktober 2017. Saat ini, BTN mencatat porsi KPR bersubsidi sebesar 50,88% terhadap total kredit, sedangkan KPR non subsidi memiliki porsi 49,12%.

Secara keseluruhan, BTN telah menyalurkan kredit sebesar Rp 184,50 triliun per September 2017. Angka ini tumbuh 19,55% dibandingkan posisi Rp 153,81 triliun di September 2016.

Komposisi kredit ini terdiri dari kredit properti sebesar Rp 167,16 triliun dengan porsi 90,61% terhadap total kredit. Sisanya, kredit mengalir untuk kredit non properti dengan nilai Rp 17,33 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×