Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) mengakui Bank Tabungan Negara (BTN) masih merajai penyaluran kredit pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP) sampai 9 Juni 2014.
Nilai realisasi penyaluran KPR yang populer disebut KPR Subsidi oleh BTN mencapai Rp 185,66 triliun mencakup 3.398 unit rumah.
M Yusuf Hariago, Kepala Bidang Pemasaran, Kerjasama, dan Verifikasi BLU PPP Kemenpera mengungkapkan, saat ini ada 12 bank umum penyalur KPR FLPP.
Urutan terbesar kedua adalah Bank Mandiri dengan realisasi Rp 15,18 triliun mencakup 261 rumah. Disusul Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan realisasi Rp 6,11 triliun mencakup 118 rumah. Keempat adalah Bank Kaltim dengan realisasi Rp 5,98 triliun mencakup 131 rumah. Kelima adalah Bank Negara Indonesia (BNI) dengan realisasi sebesar Rp 5,14 triliun mencakup 103 unit rumah.
"Disusul oleh 7 bank lain dengan nilai lebih kecil seperti Bank Papua, Bank Jateng, Bank Sumut, Bank Riau Kepri, Bank Jatim, Bank Kalteng, Bank DIY," kata Yusuf dalam acara workshop "Prospek KPR Bunga Tetap Jangka Panjang ; Untuk Meningkatkan Daya Saing BPD Dalam Industri KPR" di Jakarta, Selasa, (24/6).
Adapun KPR FLPP Syariah di 9 Juni 2014 disalurkan oleh 4 Bank Syariah. Penyaluran terbesar oleh BRI Syariah yang mencapai Rp 106,62 triliun mencakup 1.802 rumah. Kedua disusul oleh BTN Syariah dengan realisasi Rp 66,04 triliun mencakup 1.226 rumah. Ketiga, Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan realisasi Rp 6,02 triliun mencakup Rp 104 rumah. Terakhir, BPD Sumut Syariah dengan realisasi Rp 257,69 miliar mencakup 5 rumah.
"Total KPR FLPP sampai 9 Juni 2014 yang telah disalurkan mencapai Rp 405,76 triliun. Jumlah rumah yang dibiayai dengan KPR FLPP total mencapai 7.381 unit rumah," pungkas Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News