Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis bisa mencatatkan ekspansi penyaluran kredit secara solid yang akan didukung oleh perbaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Dengan ekspansi kredit tersebut, BTN menyakini bisa berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Apalagi, mayoritas kredit BTN berasal dari sektor perumahan.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, sektor perumahan mempunyai dampak turunan terhadap 181 sub sektor pendukung lainnya seperti industri semen, batu bata, keramik, genteng dan lain sebagainya. “Belum ditambah lagi tenaga kerja yang bisa diserap sektor perumahan mencapai sekitar 500.000 setiap tahunnya,” kata Ramon dalam keterangannya, Minggu (23/2).
Per akhir 2024, outstanding kredit BTN mencapai Rp357,97 triliun atau tumbuh sebesar 7,3% secara tahunan atau year on year(YoY). Kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi BTN mencapai Rp 173,84 triliun atau tumbuh 7,5% secara tahunan. Sedang KPR non subsidi mencapai Rp 105,9 triliun atau tumbuh 10,2% YoY.
Baca Juga: Begini Upaya Bank Bereskan Aset NPL
Pertumbuhan kredit didukung oleh DPK yang meningkat 9,1% YoY menjadi Rp 381,67 triliun. Dana murah atau CASA menyumbang 54,1%, meningkat dari 53,7% pada tahun 2023.
Ramon bilang, pertumbuhan DPK BTN lebih tinggi dari pertumbuhan DPK industri sebesar 4,48% YoY sejalan dengan upaya BTN untuk terus meningkatkan transaksi dana murah ritel dan institusi menengah, termasuk dari digital channel.
“Komitmen tersebut diwujudkan melalui inisiatif transformasi aplikasi mobile banking BTN yakni BTN Mobile menjadi Bale by BTN,” ujar Ramon.
Jumlah pengguna Bale by BTN yang sebelumnya bernama BTN Mobile telah mencapai 2,2 juta pada akhir 2024, meningkat 107% YoY. Tahun ini, BTN menargetkan jumlah penguin akan mencapai sekitar 3,6 juta -4 juta.
Menurut Ramon, pertumbuhan bisnis BTN yang solid tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat dan nasabah kepada perseroan yang terus meningkat. “Dalam menjalankan operasional bisnisnya BTN juga selalu mengedepankan prinsip good corporate governance (GCG),” imbuhnya.
Baca Juga: BTN Perkuat Kolaborasi Ekosistem Perumahan Lewat BTN Awards 2025
Ramon mengungkapkan, untuk terus bisa berinovasi dan mendorong kenaikan pertumbuhan kredit dan DPK perseroan tancap gas melanjutkan transformasi bisnis untuk periode 2025-2029 dengan fokus utama menjadi transactional bank atau bank transaksi yang memiliki kekuatan utama pada pendanaan , khususnya melalui penghimpunan dana murah.
“Kami tidak hanya berfokus pada ekspansi kredit, tetapi juga pada penguatan pendanaan berbasis tabungan yang lebih stabil, efisien, dan sehat. Dengan demikian, BTN dapat terus menghadirkan solusi keuangan yang komprehensif bagi masyarakat Indonesia.” pungkas Ramon.
Selanjutnya: BCA Optimistis Penyaluran KPR 2025 Tetap Tumbuh
Menarik Dibaca: Shopee Gelar Ramadan Competition Bagi Konten Kreator, Berhadiah THR Rp 10 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News