Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan memaksimalkan berbagai inisiatif bisnis perseroan untuk mengoptimalkan multiplier effect dari stimulus Pemerintah untuk sektor properti yang mencapai Rp3,2 triliun.
Pekan lalu, Menteri Keuangan resmi meneken Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah (PPn DTP) Tahun Anggaran 2023
Direktur Finance Bank BTN Nofry Rony Poetra mengatakan, selain sektor properti, industri perbankan juga ikut menikmati dampak positif dari stimulus tersebut.
“Sebagai bank yang berfokus pada sektor perumahan, kami terus memaksimalkan kinerja kantor cabang untuk mendongkrak penyaluran KPR sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat nyata dari stimulus Pemerintah tersebut,” ujar Nofry, Selasa (28/11).
Baca Juga: DPK Perbankan Melambat, Cermati Strategi Bank Berebut Dana Nasabah
Ia bilang, pihaknya akan terus memaksimalkan kemitraan dengan ribuan mitra pengembang baik skala kecil maupun nasional. “Dengan ekosistem pembiayaan perumahan yang kami miliki, kami optimistis dapat membantu masyarakat Indonesia merasakan langsung manfaat dari stimulus Pemerintah untuk sektor properti tersebut,” kata Nofry.
Pemerintah merilis PPN DTP untuk pembelian rumah dengan harga hingga Rp 5 miliar. Artinya, konsumen yang akan membeli rumah sampai harag Rp 5 miliar tetap dapat menikmati insentif pajak dengan dasar pengenaan pajak yang ditanggung pemerintah senilai maksimal Rp 2 Miliar.
Di samping itu, PPN yang ditanggung oleh pemerintah yaitu sebesar 100% untuk serah terima rumah mulai 1 November 2023 hingga Juni 2024 dan PPN ditanggung pemerintah sebesar 50% untuk serah terima rumah pada 1 Juli 2024 hingga 31 Desember 2024. Hal ini dijelaskan pada Pasal 7 ayat 1 peraturan tersebut yang berbunyi:
"PPN DTP diberlakukan bagi rumah dengan harga sampai Rp 2 miliar di mana PPN 11% ditanggung pemerintah. Kita memperluas untuk rumah sampai Rp 5 miliar, namun PPN yang di DTP kan hanya sampai Rp 2 miliar," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), belum lama ini.
Berdasarkan konsensus Bloomberg pada 27/11, sebanyak 21 analis merekomendasikan BUY pada saham BBTN dengan target harga Rp 1.673/ lembar saham. Dengan menggunakan penutupan harga saham BBTN pada hari Jumat (24/11) di level Rp 1.265, artinya masih terdapat potensi upside sebesar 24,4% (0,6x PBV Multiple 2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News