Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengatakan sampai dengan semester I 2017 pihaknya telah melakukan hapus buku (write off) sebesar Rp 183 miliar.
Direktur BTN Nixon Napitupulu menyebut jumlah tersebut masih lebih rendah ketimbang akhir tahun tahun 2016 sebesar Rp 613 miliar.
Bank bersandi emiten BBTN ini menyebut sampai dengan akkhir tahun 2017, total penghapusbukuan akan lebih rendah dibanding akhir tahun lalu.
"Sampai dengan semester I Rp 183 miliar, dapat kami pastikan write off BTN tahun ini akan di bawah tahun lalu," ujar Nixon dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, Minggu (30/7).
Secara terpisah, Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko menyebut langkah penghapusbukuan perseroan tidak akan berpengaruh pada laba rugi BTN.
"Write off itu tindakan menghapus buku aset yang sudah tidak produktif, dampaknya ke laba rugi tidak ada karena umumnya CKPNnya (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sudah 100%," katanya.
Iman menambahkan, hapus buku akan berpengaruh pada neraca BTN khususnya penurunan nilai Non Performing Loan (NPL).
Bank yang fokus ke penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), tindakan penghapusbukuan ini merupakan cara perseroan untuk menekan laju NPL.
"Proyeksi untuk semester II dengan pola penanganan NPL seperti ini masih kurang lebih sama dengan semester I," ujarnya.
Adapun, hingga akhir tahun, BTN menarget NPL di bawah 2,5%. Setelah di semester I posisi NPL perseroan di level 3,23%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News