Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimistis akan meraup laba Rp 3 triliun dengan berbagai bauran strategi pada 2020. Optimisme tersebut didukung fundamental yang masih kuat serta potensi bisnis yang besar.
Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan, pondasi bisnis BTN masih kuat. Hal tersebut tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada di level 17,32% pada Desember 2019 atau berada di atas ambang batas sebesar 14%. Pahala melanjutkan, rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) Bank BTN juga masih kuat. LCR bank pelat merah ini tercatat sebesar 136,31% pada Desember 2019.
Untuk melaju di 2020, ujar Pahala, Bank BTN juga telah mencanangkan berbagai varian strategi. Apalagi, peluang bisnis bagi bank dengan kode saham BBTN ini masih terbuka lebar. “Kami optimistis target laba Rp 3 triliun pada tahun ini akan tercapai karena didukung pondasi bisnis yang kuat dan lebih hati-hati serta potensi bisnis yang masih besar,” ujar Pahala dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Cabang Bank BTN Cawang di Jakarta, Senin (17/2).
Baca Juga: Tiga bank BUMN gelar RUPS minggu ini, siapa saja yang dirombak?
Pahala mengatakan berbagai strategi yang menjadi fokus BTN adalah peningkatan produktivitas. BTN juga akan memaksimalkan berbagai platform termasuk terkait proses kredit dan infrastruktur data. Strategi lain adalah mengembangkan model bisnis baru untuk dana ritel dan wholesale funding.
Bank BTN juga meningkatkan digitalisasi dan otomatisasi di tahun ini. “Kami juga akan memaksimalkan kemitraan untuk membangun ekosistem di sektor properti dan perumahan,” ujar Pahala.
Menurut BTN, meski pada tahun 2020 masih dibayangi kondisi perlambatan ekonomi, tetapi peluang bisnis terbuka lebar. Berbagai potensi bisnis yang masuk dalam radar bank BUMN ini adalah berkembangnya sentra-sentra pertumbuhan baru. Berbagai sentra tersebut muncul dari tren urbanisasi, peningkatan kelas menengah, pengembangan infrastruktur, hingga pemindahan ibu kota negara.
Baca Juga: Ini sektor yang perlu dihindari bank di awal tahun 2020
Selain itu, potensi perumahan di tipe rumah berkisar Rp 150 juta-Rp 300 juta masih jauh dari jenuh. Kondisi tersebut, nilai Pahala, pun menjadi tanah subur yang siap digarap. Era digital disruption yang kian menguat juga menjadi bisnis menarik bagi BTN, terutama dalam mengembangkan lini digitalnya.