kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BTPN bikin pelatihan usaha


Rabu, 27 Oktober 2010 / 07:08 WIB
BTPN bikin pelatihan usaha
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Persaingan kredit mikro perbankan memang semakin ketat. Tak heran bank-bank kian kreatif mengambil strategi untuk menggaet nasabah mikro lebih banyak lagi. Ambil contoh Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) yang sejak pertengahan tahun lalu mendekati nasabah dengan menciptakan serangkaian program pelatihan bagi nasabah tentang strategi mengembangkan usaha.

Direktur BTPN Hadi Wibowo mengatakan, selama ini kebanyakan bank yang hanya memberikan solusi modal bagi pedagang. "Kita tahu, segmen ini dalam pengelolaan keuangan seringkali dicampur dengan uang pribadi, kalau ukuran bisnisnya semakin besar tentu bisa kacau," ujarnya, Selasa (26/10).

Untuk itu, pihak BTPN terdorong untuk menyelenggarakan pelatihan mengembangkan usaha bagi nasabah mikronya. "Pelatihan ini kami selenggarakan di beberapa daerah dan diselenggarakan di kantor cabang perusahaan," ujar Hadi.

Selain memberikan pelatihan, BTPN juga rajin memberikan serangkaian informasi mengenai tips atau pengetahuan lain yang diperlukan nasabah dalam mengembangkan usaha, caranya adalah dengan membuat buletin informasi yang diberikan pada nasabah.

Selain masalah pengelolaan keuangan, dalam pelatihan tersebut nasabah juga menerangkan mengenai strategi-strategi nasabah yang kebanyakan pedagang dalam rangka meningkatkan usahanya. Ada juga menyangkut managemen pengebangan usaha, inventory, dan keunikan usaha. "Ambil contoh masalah keunikan, pedagang seringkali tidak menghiraukan hal ini. Padahal kalaupun kita berjualan komoditas seharusnya punya perbedaan dengan pedagang lain. Sebab kalau terlalu sama akan menjadi pembanding pihak pembeli," paparnya.

Hingga saat ini, program pengembangan usaha yang digadang BTPN ini sudah diikuti oleh 71.000 nasabah dengan jumlah kelas pelatihan mencapai 5.167 kelas. "Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program seperti ini kendati biaya sebenarnya tidak murah," tandasnya. Sayangnya, Hadi enggan menyebutkan anggaran perusahaan untuk menggarap program ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×