Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menargetkan penyaluran kredit pada semester dua tahun ini sama dengan yang dicapai pada semester pertama.
Sebagai informasi, pada paruh pertama tahun ini perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 11% menjadi Rp 55,72 triliun. Untuk memacu kredit pada semester dua ini, perseroan akan memaksimalkan penyaluran kredit pensiunan yang semester pertama tahun lalu menyumbang 64,18% dari total kredit perseroan.
BPTN sendiri menargetkan, pertumbuhan kredit pensiunan tahun ini berkisar antara 10%-13%. Sebagai gambaran, kredit pensiunan mempunyai porsi terbesar di antara seluruh kredit BTPN, yaitu sebesar 64,18%.
“Kami cukup optimistis tengah tahun kedua akan lebih baik dari tengah tahun pertama,” ujar Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional BTPN Anika Faisal kepada KONTAN, (9/8).
Pada semester pertama tahun ini, perseroan mencatatkan kinerja kurang optimal. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih perseroan yang mengalami penurunan 7% menjadi hanya Rp 928 miliar.
Penurunan laba ini salah satunya disebabkan karena naiknya biaya operasional perseroan yang tidak diimbangi peningkatan dari pendapatan bunga dan fee based income.
Terlihat pada semester pertama tahun ini, biaya operasional perusahaan mengalami mengalami kenaikan 14% menjadi Rp 2,4 triliun atau tidak seimbang dengan pertumbuhan laba operasional yang hanya 6% menjadi Rp 4,1 triliun.
Biaya operasional itu sebagian besar berasal dari biaya operasional bisnis bank yang naik menjadi Rp 1,8 triliun. Untuk kredit secara umum, BTPN mencatatkan kenaikan 11% menjadi Rp 55,72 triliun.
Penyaluran kredit masih didominasi kredit pensiun sebesar 64,18% . Kedua adalah kredit kecil mikro menengah sebesar 26,83% dan terakhir pembayaan syariah yaitu 5,73% dari total kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News