Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Uji coba branchless banking sudah berjalan. Pada tahap awal, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menargetkan punya 60 orang agen.
Senior Vice President Head of Sales BTPN, Donny Prasetya, Rabu, (12/6) menjelaskan, pada uji coba yang berlangsung selama 6 bulan dari Mei sampai November ini, BTPN menyasar 2 kota, yakni Bogor dan Denpasar.
Di Bogor, BTPN akan masuk ke Kecamatan Dermaga, Ciampea, dan Cibungbulan. Kemudian di Denpasar, BTPN mengincar nasabah di Kecamatan Perkutatan, Mendoyo, dan Penebel.
Dari 2 kota tersebut, BTPN akan lebih fokus pada pasar di Bogor. Untuk itu, BTPN mengincar 40 orang untuk dijadikan agen. Sedangkan di Denpasar hanya setengahnya, yaitu 20 orang.
Meski begitu, dalam sebulan pelaksanaan uji coba branchless banking ini, BTPN baru memiliki 7 orang agen di Bogor. "Di Denpasar kami belum ada," akunya.
Padahal, persyaratan menjadi agen ini tidak terlalu sulit. Orang tersebut hanya perlu memiliki dana paling sedikit Rp 750 ribu. Ini merupakan dana yang akan menjadi modal dagangnya.
Kemudian, menjadi agen branchless banking ini bukanlah merupakan bisnis utamanya. Orang tersebut harus mempunyai bisnis lain minimal 2 tahun. Ia juga haruslah seorang yang dikenal baik oleh lingkungan sekitarnya.
Dengan menjadi agen pun tentunya akan menguntungkan. Setiap nasabah yang melakukan transaksi di agen akan dikenakan biaya Rp 2.000. Setengah dari jumlah tersebut merupakan hak agen. "Ini bisa menjadi tambahan bagi mereka," sebut Donny.
Untuk dapat menambah jumlah agennya, BTPN juga mencari nasabah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang kira-kira potensial. "Nasabah yang sudah kami kenal baik ditargetkan menjadi agen," jelasnya.
Selain nasabah, orang lain yang ingin menjadi agen harus mengajukan diri. Nanti bank akan memilih, apakah orang tersebut layak dijadikan agen atau tidak.
BTPN juga akan memberi sertifikat keagenan bagi orang tersebut. Nantinya, BTPN memberikan pelatihan selama setengah hari untuk mempelajari seperti apa keuntungan, tugas, dan tanggung jawab seorang agen.
Untuk menghindari agen-agen dari penyelewengan, akan ada super agen yang mengelola dan mengawasi setiap 2 minggu sekali. Saat ini, BTPN baru bekerja sama dengan 1 super agen. Hanya saja, Donny tak mau menyebut siapa super agennya.
"Saya tak bisa bilang. Tapi ini perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)," ucap Donny.
Ke depannya, BTPN ingin memiliki 2 super agen di tiap daerah. Donny juga berharap, dalam jangka panjang BTPN bisa memiliki 300-400 ribu agen di seluruh Indonesia. "Inginnya banyak seperti penjual pulsa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News