kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   -3.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

BTPN Mulai Melirik Green Bond sebagai Sumber Pendanaan Kredit Sektor ESG


Jumat, 15 Juli 2022 / 17:17 WIB
BTPN Mulai Melirik Green Bond sebagai Sumber Pendanaan Kredit Sektor ESG
ILUSTRASI. BTPN mulai melirik sumber pendanaan alternatif selain dana pihak ketiga (DPK) yakni green bond./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk terus menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan atau environmental, Social, & Governance (ESG) di tengah pemulihan ekonomi nasional. Guna mendukung pembiayaan ke sektor ESG, BTPN mulai melirik sumber pendanaan alternatif selain dana pihak ketiga (DPK) yakni green bond. Sebab, SMBC Grup juga sudah aktif menggunakan instrumen alternatif berwawasan lingkungan. 

Head of Wholesale & Commercial Banking Bank BTPN Nathan Christianto menyatakan selama ini, sumber pendanaan dalam penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan masih berasal dari DPK. 

Ia menyebut dengan penyaluran kredit terkait ESG sekitar Rp 12 triliun per Desember 2021, maka Bank BTPN sudah bisa menciptakan produk berwawasan lingkungan dari sisi liability. Sehingga BTPN bisa memiliki sumber pendanaan di luar DPK untuk mendukung pembiayaan ESG.

Baca Juga: Jenius Berhasil Masuk Daftar 100 Top Bank Digital Global

“Bisa bond (surat utang) instrumen maupun deposit yang bisa dibilang dikhususkan untuk sumber pendanaan. Ini memang masih dalam pemikiran kami, masih menunggu waktu yang tepat, kapan ini bisa kita keluarkan,” papar Nathan secara virtual, Jumat (15/7). 

Hingga akhir 2021, BTPN mampu mengucurkan kredit pembiayaan hijau senilai Rp 12,35 triliun. Terdiri dari kredit ke sektor aktivitas UMKM sebesar Rp 6,16 triliun. Lalu ke properti hijau Rp 1,06 triliun. 

Selain itu, penyaluran kredit ESG juga disalurkan ke sektor energi terbarukan Rp 1,83 triliun, efisiensi energi Rp 580 miliar. Ada juga pengelolaan SDA Hayati dan lahan berkelanjutan Rp 2,29 triliun. Juga sektor transportasi ramah lingkungan Rp 430 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×