kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BTPN Mulai Melirik Green Bond sebagai Sumber Pendanaan Kredit Sektor ESG


Jumat, 15 Juli 2022 / 17:17 WIB
BTPN Mulai Melirik Green Bond sebagai Sumber Pendanaan Kredit Sektor ESG
ILUSTRASI. BTPN mulai melirik sumber pendanaan alternatif selain dana pihak ketiga (DPK) yakni green bond./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk terus menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan atau environmental, Social, & Governance (ESG) di tengah pemulihan ekonomi nasional. Guna mendukung pembiayaan ke sektor ESG, BTPN mulai melirik sumber pendanaan alternatif selain dana pihak ketiga (DPK) yakni green bond. Sebab, SMBC Grup juga sudah aktif menggunakan instrumen alternatif berwawasan lingkungan. 

Head of Wholesale & Commercial Banking Bank BTPN Nathan Christianto menyatakan selama ini, sumber pendanaan dalam penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan masih berasal dari DPK. 

Ia menyebut dengan penyaluran kredit terkait ESG sekitar Rp 12 triliun per Desember 2021, maka Bank BTPN sudah bisa menciptakan produk berwawasan lingkungan dari sisi liability. Sehingga BTPN bisa memiliki sumber pendanaan di luar DPK untuk mendukung pembiayaan ESG.

Baca Juga: Jenius Berhasil Masuk Daftar 100 Top Bank Digital Global

“Bisa bond (surat utang) instrumen maupun deposit yang bisa dibilang dikhususkan untuk sumber pendanaan. Ini memang masih dalam pemikiran kami, masih menunggu waktu yang tepat, kapan ini bisa kita keluarkan,” papar Nathan secara virtual, Jumat (15/7). 

Hingga akhir 2021, BTPN mampu mengucurkan kredit pembiayaan hijau senilai Rp 12,35 triliun. Terdiri dari kredit ke sektor aktivitas UMKM sebesar Rp 6,16 triliun. Lalu ke properti hijau Rp 1,06 triliun. 

Selain itu, penyaluran kredit ESG juga disalurkan ke sektor energi terbarukan Rp 1,83 triliun, efisiensi energi Rp 580 miliar. Ada juga pengelolaan SDA Hayati dan lahan berkelanjutan Rp 2,29 triliun. Juga sektor transportasi ramah lingkungan Rp 430 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×